Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prestasi Jepang sebagai kota dengan jalur perkeretaapian terpadat dan tersibuk di dunia tidak membuat mereka menghentikan pembangunan. Pemerintah dan perusahaan kereta terus mengekspansi rute mereka untuk mempermudah mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
kumparan berkesempatan mengunjungi pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Toranomon, Minato, Jepang, Selasa (24/11). Ini merupakan stasiun terbaru di Jepang.
Stasiun ini dibangun tepat di bawah tanah persimpangan jalan yang padat dilalui kendaraan umum maupun pribadi.
Dari pantauan kumparan, proses pembangunan di negeri matahari terbit ini tidak menimbulkan kemacetan. Sebab, badan jalan yang digunakan sebagai area pembangunan diambil seminimal mungkin.
“Tidak ada pengalihan rute (jalan raya) akibat pembangunan stasiun bawah tanah ini,” kata Hase, Project Manager Construction Toranomon Hills Station.
Di setiap sisi jalan, mereka membangun terowongan kecil menuju bawah tanah yang berfungsi sebagai pintu akses para pekerja.
Meski begitu, tetap ada bagian badan jalan raya dan kawasan troroar pejalan kaki yang digunakan sebagai tempat sementara alat-alat konstruksi.
ADVERTISEMENT
Stasiun ini memang tidak memiliki pintu akses masuk langsung dari jalan raya seperti stasiun MRT Bundaran HI yang berlokasi di depan Plaza Indonesia dan Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.
Pintu masuk stasiun ini berada di dalam dua gedung yang sudah dibangun sebelumnya, salah satunya Toranomon Hills building yang merupakan gedung multi fungsi yang memiliki gedung perkantoran, perumahan, hingga rumah sakit.
Tidak Ada Rekayasa Jadwal dan Rute Kereta Selama Pembangunan
Jalur commuter line di Jabodetabek sempat mengalami beberapa kali rekayasa jalur selama pembangunan dan revitalisasi stasiun Manggarai.
Namun rekayasa jalur ini tidak dilakukan saat Tokyo Metro membangun stasiun Toranomon. Padahal, stasiun ini dibangun di tengah lajur Kasumigaseki dan Kamiyacho di lajur Hibiya yang sudah ada sejak 56 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ini juga merupakan pertama kalinya Jepang melakukan pembangunan stasiun baru setelah 20 tahun lamanya.
Bagaimana cara mereka tetap melakukan pembangunan tanpa mengganggu jalur kereta lainnya?
“Konstruksi hanya dilakukan selama 3 jam per hari pada tengah malam sehingga tidak ada gangguan terhadap layanan (perkerataapian) selama tahap konstruksi berlangsung,” kata Hase.
Adapun stasiun Toronomon ini sudah terbuka untuk umum dan bisa digunakan sejak Juni 2020 lalu, namun pembangunan kawasan ini masih terus berlangsung. Targetnya, pembangunan stasiun ini akan rampung seluruhnya pada 2027 mendatang.