Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sejak diluncurkan pada September 2019, serial Unbelievable menjadi salah satu series paling populer di Netflix. Namun, di awal 2020, serial ini kembali disebut-sebut karena dinilai mirip dengan kasus pemerkosaan berantai Reynhard Sinaga.
ADVERTISEMENT
Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Reynhard Sinaga memang menjadi isu paling mengejutkan di awal tahun 2020. Bagaimana tidak, pemerkosaan berantai yang dilakukan, membuat Reynhard mendapat julukan 'evil sexual predator' oleh media-media Inggris.
Aksi Reynhard baru terungkap setelah salah satu korbannya yang sadar dan melawan saat diperkosa. Saat diperiksa lebih lanjut, polisi menemukan fakta mengejutkan. Reynhard diperkirakan sudah memperkosa lebih dari 160 pria selama berada di Inggris. Kasus ini disebut-sebut sebagai pemerkosaan gay terbesar sepanjang sejarah.
Kasus ini langsung dikait-kaitkan oleh warganet dengan beberapa film, termasuk serial Unbelievable yang juga menceritakan soal kasus pemerkosaan berantai. Namun, seberapa miripkah kasus Reynhard dengan Unbelievable?
Serial The Unbelievable diangkat dari kisah nyata yang ditulis oleh ProPublica and The Marshall Project berjudul 'An Unbelievable Story of Rape' pada 2015. Cerita ini berawal dari keterangan Marie Adler (diperankan oleh Kaitlyn Dever), gadis 18 tahun yang mengaku diperkosa oleh orang tak dikenal di apartemennya.
ADVERTISEMENT
Meski menjadi korban, Marie 'dipaksa' berkali-kali untuk menceritakan soal pemerkosaan yang dialaminya. Mulai dari tim medis, polisi, hingga orang-orang terdekatnya.
Tak hanya itu, setelah melalui rangkaian investigasi yang panjang, Marie tetap tidak mendapatkan keadilan yang ia inginkan. Bahkan, ia justru dituding memberikan laporan palsu. Sebab, ia memberikan keterangan yang berubah-ubah akibat pertanyaan soal pemerkosaannya yang terus diulang.
Apalagi, Marie tidak bisa menjelaskan dengan jelas, bagaimana sosok pemerkosaan, selain soal penutup wajah yang dikenakan. Selain itu, polisi juga tidak menemukan jejak kaki maupun barang bukti apa pun di lokasi kejadian. Hal ini yang membuat pelaku 'misterius' itu dianggap merupakan imajinasi Marie semata.
Akibatnya, Marie --yang merupakan anak di bawah asuhan dinas sosial-- harus kehilangan teman-temannya, pekerjaan, dan kehilangan tempat tinggal. Ia dianggap memalsukan laporan pemerkosaan agar mendapat perhatian.
ADVERTISEMENT
Tak hanya jadi korban, Marie bahkan dituntut oleh kota Lynwood, tempat ia tinggal. Marie dituntut sebesar 500 USD karena dinilai sudah membuat laporan palsu.
Tiga tahun kemudian, tahun 2011, di lokasi berbeda, detektif Karen Duvall (Merritt Wever) dari Kepolisian Golden, Colorado, tengah dihadapkan dengan kasus pemerkosaan misterius. Sebab, pelaku pemerkosaan sama sekali tidak meninggalkan jejak berarti. Pun dengan DNA yang biasanya tertempel di TKP dan tubuh korban.
Satu-satunya petunjuk adalah kesaksian korban soal perilaku pelaku yang memaksanya untuk bercumbu berkali-kali selama empat jam, mengambil fotonya, mendandani korban, hingga memaksa korban mandi selama 20 menit. Pelaku juga diketahui selalu mengenakan penutup wajah dan hanya menampakkan mata birunya.
Dengan barang bukti nol, menangkap pelaku pemerkosaan ini nyaris mustahil. Hingga akhirnya, suami Karen, Max Duvall (Austin Hebert) yang bekerja di Kepolisian Westminster, Colorado, menyebut ada kasus serupa di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, Karen pun menemui Grace Rasmussen (Toni Collette), detektif senior yang menangani kasus pemerkosaan di Westminster. Setelah mencocokkan seluruh fakta yang mereka dapatkan, kedua detektif ini sadar jika pelaku pemerkosaan di dua wilayah tersebut bisa saja satu orang yang sama.
Satu per satu korban, dari berbagai wilayah berbeda pun muncul. Keduanya mulai sadar, pelaku yang mereka hadapi adalah pemerkosa berantai yang paham betul bagaimana sistem kerja kepolisian.
Setelah menetapkan kasus ini sebagai kasus bersama, Karen dan Grace pun bekerja sama dengan FBI dan otoritas lainnya untuk menguak pelaku. Berbekal informasi tentang pelat mobil mencurigakan yang muncul di sekitar rumah-rumah korban, polisi pun menangkap pelaku, yang diketahui bernama Christopher McCarty (Blake Ellis).
ADVERTISEMENT
Dalam penyelidikan itu, terungkap bagaimana pelaku bisa 'menyembunyikan' dirinya dari kejaran polisi selama ini dari sebuah buku yang didapat melalui situs dark web. Di persidangan, veteran militer ini kemudian dijatuhi hukuman 327,5 tahun penjara karena memperkosa sejumlah perempuan di berbagai wilayah.
Meski sama-sama membahas soal pemerkosa berantai, namun sebenarnya serial Unbelievable tidak terlalu mirip dengan kasus Reynhard Sinaga. Sebab, selain target korbannya berbeda (Christopher selalu mengincar perempuan dengan rentang usia random), modus operasinya pun berbeda.
Diketahui, Reynhard Sinaga sudah memulai 'kegilaannya' sejak 2017 silam. Ia biasanya akan mencari korban di sekitar tempat hiburan malam dan membius korbannya melalui minuman alkohol.
Setelah itu, korban lalu dibawa ke apartemen Reynhard dan diperkosa. Hal itu ia lakukan cukup rutin hingga akhirnya, aksinya tersebut terhenti pada 2 Juni 2017.
Saat itu, korban Reynhard, yang merupakan pemain Rugby berusia 19 tahun, tiba-tiba sadar dan melawan. Ia lalu memukuli Reynhard hingga terluka parah di kepala sebelum akhirnya mengemasi barang dan meninggalkan apartemen Reynhard.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan pulang, ia lalu menceritakan peristiwa pemerkosaan itu ke salah satu penghuni apartemen, orang tuanya, dan polisi. Korban sempat ditangkap karena dugaan penganiayaan, sedangkan Reynhard dirawat di rumah sakit karena pendarahan otak.
Namun, setelah itu, rentetan pemerkosaan yang dilakukan oleh Reynhard mulai terkuak. Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan ratusan video pemerkosaan dan penganiayaan di apartemen Reynhard.
Masalah ‘dokumentasi’ memang menjadi salah satu kemiripan antara Reynhard dengan Christopher. Kejahatan keduanya sama-sama terkuak dari kebiasaan mereka mengabadikan kelakuan bejatnya kepada para korban.
Tapi, terlepas dari mirip atau tidaknya kasus Reynhard dengan serial Unbelievable, dua-duanya sama-sama menceritakan sisi gelap manusia yang seharusnya tidak lagi terulang. Jika Christopher --atau dalam versi aslinya bernama Marc O’Leary-- dijatuhi hukuman penjara 327,5 tahun, Reynhard dijebloskan ke bui seumur hidup.
ADVERTISEMENT