Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Sebanyak 10 pasang pengantin menikah massal secara virtual di Pendopo Royal Ambarukmo, Yogyakarta, pada Senin (29/6). Akad nikah digelar secara bersama di sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA) di Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Pendopo Royal Ambarukmo, Sleman.
ADVERTISEMENT
Karena virtual, pelaksanaan nikah massal itu ditampilkan secara live di YouTube Channel GM Production. Para kerabat dan hadirin bisa menyaksikan lewat tayangan itu yang dilengkapi dengan teknologi LED dan kamera 360 derajat.
Salah satu peserta nikah massal virtual adalah Darmansyah Nugraha (29) warga Sewon, Bantul dan Ardhia Amalia (21), warga Cilacap, Jawa Tengah. Dalam acara sakral itu protokol kesehatan diberlakukan ketat mulai hand sanitizer, masker, hingga sarung tangan. Tak terkecuali bagi yang hadir.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, pernikahan virtual ini bisa menjadi salah satu solusi menikah di tengah pandemi COVID-19.
"Sekaligus untuk percontohan bagaimana kemudian menyelenggarakan nikah di masa pandemi sesuai dengan protokol yang ada," kata Singgih, Senin (29/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, usaha di sektor pariwisata juga akan mulai bangkit dengan konsep pernikahan seperti ini.
"Sinergi kolaborasi industri pariwisata di Yogyakarta untuk menggairahkan kembali industri kreatif yang ada di Yogya," katanya.
Ia berharap, selain sebagai alternatif pernikahan, nikah massal virtual ini bisa menjadi solusi industri pariwisata di Yogyakarta dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan maupun keamanan.
"Saya berharap ini menggerakkan ekonomi di sektor pariwisata. Percontohan menyelenggarakan jika selama pandemi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Fortais Sewon Bantul, Ryan Budi Nuryanto mengklaim nikah massal secara virtual ini merupakan pertama di dunia.
Ia mengatakan ada sejumlah pasangan menikah bersama tapi berlainan tempat. Menurutnya nikah massal kali ini jauh lebih istimewa dari yang dia gelar sebelumnya karena juga bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional.
ADVERTISEMENT
"Cukup istimewa. Kali ini di beberapa tempat ada 10 tempat KUA termasuk Royal Ambarukmo satu pasangan. Bersamaan serempak dilakukan. Ini pertama di Indonesia di dunia," kata Ryan.
Ia berharap nikah massal secara virtual ini bisa membangkitkan ekonomi yang terdampak khususnya pada sektor wisata dan industri pernikahan
"Harapannya bisa menggerakkan seluruh sektor bahwa silakan menikah. Menikah itu adalah ibadah yang indah dan Insyaallah saat ini bisa standar SOP kesehatan," katanya.
Creator Virtual Wedding GM Production, Yurri Apreto mengungkapkan acara ini sebagai bukti bahwa industri wedding bisa beradaptasi dengan situasi pandemi. Nikah bisa dilakukan di mana saja dengan protokol kesehatan yang terjaga.
"Kami menggagas virtual wedding memungkinkan nikah di mana saja. Solusi masa pandemi protokoler bisa sangat terjaga," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin memberikan pesan, silakan calon manten menikah. Kita ingin membuktikan pelaku industri wedding siap protokol COVID," tutup Yurri.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.