Melihat Proyek Prestisius Tanggul Laut di Cilincing Jakarta Utara

Tanggul laut Jakarta membentang menantang di sepanjang pinggir laut kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Siang tadi, debu berterbangan saat kumparan (kumparan.com) memasuki gerbang berwarna biru, Senin (20/11).

Sesekali kumparan harus menutup mulut, hidung dan mata agar tidak terusik dengan debu itu. Di sisi kanan sebuah mobil truk sibuk menurunkan beberapa batu berbentuk kotak. Suara bising truknya begitu mengganggu telinga. Sampai saya tidak bisa mendengar debur ombak.

Lokasi di Cilinding ini adalah tempat pengerjaan tanggul laut. Pekerjaan di pesisir laut utara Jakarta itu telah menyelesaikan mock up pembangunannya. Tidak luas memang tapi cukup membuat masyarakat datang untuk bermain di tempat ini.

Tanggul laut Jakarta di Jakarta Utara (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)

"Sebenarnya enggak boleh main di sini, tapi gimana dong dilarang dari depan masuk dari samping," ujar seorang pengunjung yang tidak mau disebutkan namanya.

Ibu itu tidak sendirian. Ada beberapa warga lainnya juga sengaja datang ke tempat ini untuk bermain. Bahkan sekelompok anak bermain bola di sini.

"Kalau hari minggu lebih ramai lagi mas," tambahnya.

Niatan awal, tanggul Laut Jakarta dibangun untuk mengurangi abrasi yang terjadi di Jakarta. Pembangunan tanggul laut di Jakarta ini juga disarankan pemerintah Belanda guna mencegah banjir.

Tanggul laut Jakarta di Jakarta Utara (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)

Tapi pembangunannya terhambat urusan dana. Butuh triliunan rupiah untuk membangun tanggul laut yang membentengi Jakarta. Proyek ini merupakan proyek nasional yang digarap BUMN.

Perlahan tapi pasti, di beberapa titik, tanggul laut Jakarta tegak melawan ombak. Salah satunya di Cilincing, tak hanya menjadii penyelamat Jakarta, tetapi juga untuk wisata warga.

Tanggul laut Jakarta di Jakarta Utara (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)

Tanggul laut Jakarta di Jakarta Utara (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)

Reporter: Fachrul Irwinsyah