Melihat Rumah Asisten Dukun di Temanggung yang Ruwat Anak hingga Tewas

20 Mei 2021 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah asisten dukun B di Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah asisten dukun B di Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi telah menetapkan tersangka dukun berinisial H dan asistennya yang berinisial B atas kasus kematian ALH, bocah berusia 7 tahun yang diruwat hingga tewas dan mayatnya mengering di dalam kamarnya di Temanggung.
ADVERTISEMENT
kumparan lantas mendatangi kediaman tersangka asisten dukun, B. Rumah itu terletak di sebuah perkampungan yang cukup padat sebab jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain dekat.
B yang masih lajang itu diketahui tinggal di rumah yang tidak jauh dari kediaman dukun utama H, di Dusun Demangan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.
Saat kumparan bermaksud meminta keterangan pada penghuni rumah B, tidak ada satu pun penghuni rumah yang keluar.
Dilihat dari luar, rumah asisten dukun itu terlihat megah, berlantai dua dengan cat didominasi warna merah dan abu-abu.
Salah satu tetangga mengatakan, B tinggal bersama keponakannya yang kini masih menempati rumah tersebut.
"Masih ada orangnya itu, sekarang yang tinggal keponakannya," ujar tetangga B yang tidak ingin disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai tetangga dekat B, dia mengaku sering melihat dukun utama ada di rumah B.
"Setiap hari kayanya kesini, wong kalau titip motor juga di sini. Ya dukunnya itu biasa aja, si H juga biasa aja. Tapi memang keblinger (sesat)," kata dia.
Ia pun tak menyangka jika kedekatan B dengan dukun utama menyebabkan dia harus mendekam di penjara.
"Ya enggak nyangka aja, tetangga aja enggak ada yang tahu kalau ditangkap. Besoknya baru ramai. Tapi memang sudah kedoktrin itu orangnya (B) sama dukun sinting (H) itu. Ngeri lah," imbuh dia.
Menurut dia, pengaruh dukun utama itu memang sudah mendarah daging di dalam hati dan pikiran B. Sebab, B seringkali memuji-muji dukun H di depan dia.
ADVERTISEMENT
"Suka kaya cari pengikut lah gitu-gitu istilahnya. Wong kadang suka ngomong, dulu sebelum aku ketemu si dukun hidupku kaya gini, sekarang hidupku lebih baik. Intinya gitu," terang dia.
Meski sering memuji dukun utama di depan tetangganya, namun ia memastikan hanya B yang terpengaruh dan menjadi pengikut setia.
"Alhamdulilah di sini enggak ada yang kena, cuma B. Saya juga ngga ngurusin sih kalau sudah mulai ngomong aneh-aneh," tandasnya.
==