Melihat Rutan KPK Setelah Kasus Pungli Terbongkar

10 Oktober 2024 19:48 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di area tempat masuk rutan KPK kawasan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di area tempat masuk rutan KPK kawasan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Petugas keamanan langsung memeriksa setiap pengunjung Rutan KPK. Pemeriksaan badan dilakukan secara detail, tak ada satu celah pun yang dilewatkan. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan sekali. Bahkan hingga 3 kali.
ADVERTISEMENT
Pengalaman itu dirasakan kumparan saat ikut diajak oleh KPK untuk melihat Rutan KPK yang berada di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (10/10). Tur ini digelar KPK di tengah kasus pungli di Rutan KPK sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Pungli memang terjadi di Rutan KPK. Para petugas rutan diduga memungut biaya kepada sejumlah tahanan dengan menawarkan sejumlah fasilitas. Misalnya penggunaan hp hingga bisa keluar sel isolasi lebih cepat. Nilai punglinya mencapai Rp 6,3 miliar.
Sekjen KPK Cahya H. Harefa menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan pembenahan rutan. Ia menjelaskan ada sedikit pembaharuan dalam sistem keamanan rutan KPK ini.
“Beberapa waktu yang lalu Pak Tomi juga sudah melakukan sidak terhadap rutan di sini. Dan dari situlah ditemukan bahwa masih ada hal-hal yang kurang bersih, kurang rapi. Jadi dari sisi itu pun kami juga lakukan perbaikan-perbaikan,” ujarnya.
Petugas Rutan KPK gedung Merah Putih Togi Robson Sirait, Sekjen KPK Cahya H. Harefa, dan Kepala Biro Umum KPK Tomi Murtomo di depan Rutan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Kamis (10/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
“Kita tambahkan CCTV, kemudian juga perbaikan-perbaikan lainnya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki kawasan rutan KPK, para pengunjung tidak diperbolehkan membawa alat elektronik dan sejumlah barang lainnya. Hp, jam tangan, vape atau pods, rokok, dompet, uang tunai, dan name tag harus dimasukkan ke dalam loker yang sudah disediakan.
Para tamu juga diwajibkan mengganti sepatunya dengan sendal yang disediakan di dalam loker. Selanjutnya, para pengunjung masuk ke dalam pintu pertama.
Sebelum masuk, petugas akan lakukan body checking pada pengunjung. Setelah semua dipastikan steril, pengunjung diperbolehkan masuk ke ruang sterilisasi.
Di ruangan ini, pengunjung kembali dilakukan body checking, bahkan sampai dua kali. Total ada 3 kali pemeriksaan badan yang dilakukan. Setelahnya, baru diperbolehkan masuk ke dalam ruang terbuka atau ruang olahraga melewati pintu besi.
ADVERTISEMENT
Ruang sterilisasi itu gelap dan pengap imbas pintu besi yang menghalangi di sisi-sisi ruangan. Hanya ada beberapa lampu redup yang menerangi.
Suasana di area tempat masuk rutan KPK kawasan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (10/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Petugas di ruangan ini menjaga dengan ketat semua orang yang masuk dan keluar. Di ruangan ini juga, terdapat dua monitor di atas meja petugas yang mengawasi seluruh CCTV yang ada di dalam rutan.
Plt Kepala Rutan Gedung Merah Putih KPK Togi Robson Sirait menjelaskan, setiap pagi dan sore, petugas rutan secara rutin mengecek CCTV untuk memantau pergerakan semua tahanan.
Setelah ruang sterilisasi, ruang terbuka atau ruang olahraga menjadi tempat pertama yang dimasuki. Ruangan ini tidak luas. Mungkin hanya seluas 4x5 meter.
Sisi-sisi ruangan ini dihalangi tembok tinggi sekitar 3-3,5 meter. Tak ada ornamen apa pun yang bisa membuat para tahanan memanjat. Pada ruangan ini, terdapat beberapa alat olahraga seperti sepeda statis, barbel, bahkan meja pingpong.
ADVERTISEMENT
Pembatas ruangan ini dengan ruang sterilisasi dihalangi tembok besi. Menurut Togi, ruangan tersebut adalah batas akhir alat elektronik boleh masuk.
“Setelah pintu besi itu tidak boleh ada alat elektronik masuk, saya sendiri saat di dalam sini sudah enggak pakai hp,” ujarnya.
Togi kemudian menjelaskan, para tahanan masuk melalui jalur yang sama. Bedanya, barang-barang bawaan tahanan seperti baju dan lain sebagainya dimasukkan ke dalam kabinet. Petugas kemudian akan memeriksa barang bawaannya dan dipindahkan ke kabinet lainnya.
Kabinet itu yang kemudian akan menjadi lemari pakaian dan barang lainnya milik para tahanan. Dengan begitu, menurut Togi, para tahanan tak perlu menyimpan kopernya dan petugas dapat meminimalisasi penyelundupan barang terlarang.
Setelah ruang terbuka atau ruang olahraga itu, Togi mengajak untuk melihat ruangan pertama yang berisi ruang registrasi dan poliklinik.
ADVERTISEMENT
Di sini, tahanan baru akan diberikan sejumlah barang yang akan menunjang kehidupan mereka selama di dalam sel. Mereka diberikan handuk, alat mandi, sapu, pel, ember, dan tentunya rompi oranye tahanan.
Selanjutnya, para tahanan akan melakukan registrasi data kemasyarakatan di ruang registrasi. Di dalam ruangan itu, para tahanan juga akan menandatangani Pakta Integritas.
Pakta Integritas itu kurang lebih berisi kesediaan menerima sanksi bila melanggar aturan. Selain itu, mereka juga diminta sepakat untuk tidak berhubungan langsung dengan petugas atau memberikan sejumlah uang maupun fasilitas pada petugas.
Setelahnya, para tahanan baru akan kembali dibawa ke ruang terbuka atau ruang olahraga kembali untuk diberitahukan hak, kewajiban, dan larangan selama ditahan di sana.
Setelah semuanya usai, tahanan baru akan terlebih dahulu dimasukkan ke sel isolasi selama tiga hari. Di sel isolasi, tahanan baru akan tidur sendiri di sel yang lebih sempit. Mereka akan diobservasi oleh petugas rutan sebelum bergabung dengan tahanan lainnya.
ADVERTISEMENT
Di depan ruangan isolasi tersebut, kata Togi, ada CCTV yang terpasang di depan pintu untuk memantau pergerakan tahanan yang berada di dalam. Hal ini untuk memastikan mereka tetap di dalam sel isolasi selama waktu yang ditentukan.
Selain untuk observasi tahanan baru, sel isolasi digunakan untuk menghukum tahanan yang melanggar aturan. Menurut Togi, waktu paling lama yang dapat diberikan pada tahanan di dalam sel isolasi adalah 12 hari.
Sedikit tentang ruang poliklinik yang berada di sebelah ruang registrasi tadi, di sana lah tempat para tahanan akan mendapat layanan kesehatan. Namun, layanannya hanya berupa dokter umum. Bila harus dirujuk, maka tahanan akan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans yang sudah bersiaga di depan.
ADVERTISEMENT
Terlihat, di dalam ruangan itu terdapat sebuah tempat tidur untuk pasien, sejumlah alat kesehatan, dan lain-lainnya. Isinya sangat mirip dengan ruangan rawat jalan di rumah sakit pada umumnya.
Kemudian, Togi mengajak untuk masuk lebih dalam. Setelah ruangan pertama, masuk lah ke ruangan kedua di mana pintu sel berada. Di sana, terlihat adanya pintu sel wanita dan sel pria. Mereka dipisahkan.
Ruangan ini hanya berbentuk sebuah lorong sempit. Lorongnya panjang, namun lebarnya hanya muat untuk dua orang. Rasanya sangat pengap di sana walau sudah dibantu kipas angin.
Sayangnya, Togi tak mengajak untuk masuk ke dalam ruangan di mana sel-sel berada untuk melihat lebih dekat. Di sana, para pengunjung hanya bisa mengintip ke dalam.
ADVERTISEMENT
Saat mengintip, terlihat di balik pintu sel pria, ada rak yang berisi sejumlah barang. Di sana, ada Al-Qur’an dan beberapa permainan meja seperti catur dan lain-lainnya.
Terlihat juga sel-sel tempat para tahanan tidur. Lorongnya lebih besar, namun tak bisa dikategorikan luas juga. Bentuknya seperti kos-kosan tanpa akses udara.
Togi kemudian mengajak untuk melihat ruang terbuka atau ruang olahraga yang kedua. Ruangan ini berada di ujung sisi kiri lorong tadi. Selain alat olahraga, di sana juga terdapat sebuah kolam ikan yang berisi ikan nila.
Alat olahraga yang ada di sana adalah sepeda statis dan barbel. Disediakan juga tempat berjemur pakaian yang bisa digunakan tahanan tertempel di tembok.
Dindingnya sama, mungkin setinggi 3-3,5 meter. Dinding kedua ruangan terbuka ini sama-sama tak dilengkapi kawat berduri di atasnya. Namun, ada bagian tembok yang menjorok ke dalam di bagian paling atas.
ADVERTISEMENT
Setelah dari sana, Togi menjelaskan jumlah ruangan sel yang ada di rutan ini. Menurutnya, untuk tahanan wanita terdapat 2 sel umum dan 2 sel isolasi. Masing-masing sel umum dapat diisi 3 orang. Kapasitas total 8 orang.
Untuk tahanan pria, terdapat 6 sel umum dan 3 sel isolasi. Sel umum berkapasitas 3-4 orang dengan total kapasitas 25 orang.
Menurut data yang diberikan humas KPK, kini terdapat 2 orang tahanan wanita dan 18 tahanan pria di dalam.
Togi menjelaskan, di dalam rutan, semua stop kontak ditanam di dalam tembok. Dengan begitu, Togi memastikan, bila ada tahanan yang membawa alat elektronik seperti HP, mereka tak akan bisa melakukan pengisian daya.
Memang terlihat kabel kipas angin masuk ke dalam tembok. Tempat kabelnya dicolok tidak bisa dilihat dengan mata.
ADVERTISEMENT
Togi mengajak untuk melihat ruangan tatap muka yang berada di ujung sisi kanan lorong tadi. Di sana, ada sejumlah kursi untuk keluarga dan pengacara bertemu dengan tahanan.
Ruangan ini dilengkapi dengan AC yang menjadikan ruangan ini sebagai ruangan paling adem selama berada di sana. Togi menjelaskan, para tamu yang ingin bertemu dengan tahanan hanya diberi waktu selama dua jam di ruangan ini.
Togi menuturkan bahwa ruangan ini juga digunakan untuk para tahanan pria melaksanakan salat Jumat. Dengan begitu, para tahanan tak perlu lagi dibawa keluar untuk melaksanakan ibadah tersebut.
Menurutnya, kursi-kursi di ruangan tersebut akan digeser bila ibadah salat Jumat akan dilaksanakan. Terlihat, ada karpet sajadah yang tergulung di pojok ruangan.
ADVERTISEMENT