Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Partai Komunis China merupakan partai penguasa di pemerintahan China, meski China juga mengakui partai-partai lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa Partai Komunis China juga memiliki sekolah.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (14/11), kumparan berkesempatan mengunjungi CPC Central Party School di Beijing. kumparan bersama para jurnalis dari berbagai negara yang tergabung dalam program China International Press Communication Center (CIPCC) diajak berkeliling kampus.
Ukuran kampus atau sekolah partai ini cukup besar. Bisa dibilang besarnya sama seperti universitas pada umumnya yang ada di China. Sekolah partai ini memiliki sejumlah bangunan mulai dari auditorium hingga museum sekolah.
Pemandu dari sekolah partai mengungkapkan, sekolah ini didirikan pada tahun 1933, menandakan tahun ini merupakan tahun ke-91 sekolah ini beroperasi. Pada perayaan ke-90 tahun lalu, Presiden sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Xi Jinping, memberikan pidato di hadapan para mahasiswa.
Pada dasarnya, sekolah ini ditujukan bagi para anggota partai. Lulusan dari sekolah ini biasanya menduduki jabatan tinggi di level pemerintahan, baik itu di level pusat maupun daerah. Tahun lalu saja, sekolah partai telah meluluskan 300 mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Mao Zedong tentu saja menjadi salah satu tokoh penting dalam pendirian sekolah ini. Di sekolah ini, berdiri patung Mao Zedong yang dinamakan Old President of China Communist Party School.
“Mao Zedong melakukan banyak pekerjaan untuk sekolah ini. Peran Mao sangat penting bagi sekolah dan Mao berkunjung ke sekolah ini dalam banyak kesempatan dan memberikan pidato,” kata pemandu sekolah.
Selain patung Mao Zedong, ada pula patung Karl Marx dan Vladimir Lenin yang digambarkan berdiri berdampingan. Sebab, ideologi Partai Komunis China berasal dari ideologi Marxism-Leninsm.
Ada pula patung Deng Xiaoping, pemimpin China generasi kedua setelah Mao Zedong. Deng Xiaoping dikenal karena kebijakan reformasi dan opening up, di mana China pada era 1980-an mulai membuka diri pada investasi dan pasar global.
“Patung Deng Xiaoping dinamakan Chief Architecture karena dia adalah pemimpin dari [kebijakan] reformasi, opening up, dan modernisasi China,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan tur kampus, kumparan dan para jurnalis lainnya diterima oleh jajaran profesor yang merupakan pengajar di sekolah partai ini. Salah satu profesor, Xie Chuntao, mengatakan Partai Komunis China menerapkan ideologi Marxism-Leninsm yang diimplementasikan dalam karakteristik China.
“Banyak studi yang dipengaruhi oleh pemikiran Barat dan kami harus melakukan sesuatu tentang itu. Banyak yang menilai China adalah negara otoriter, sementara kami menerapkan demokrasi yang sesuai dengan karakteristik dan situasi kami,” kata Xie.
Xie mengatakan, sekolah partai juga sering menerima mahasiswa dari negara lain, pun menerima institusi politik dari berbagai macam negara. Menurut Xie, pertukaran seperti ini perlu dilakukan.
“Banyak mahasiswa luar negeri datang ke sini untuk training. Pertukaran terkait [studi] pemerintahan yang menguntungkan semua pihak sangat penting dilakukan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT