Melihat Sisa-sisa Gagahnya Pesawat RI Pertama Sumbangan Rakyat Aceh

8 Maret 2018 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat RI-001 di TMII. (Foto:  Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat RI-001 di TMII. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Momen kedatangan Presiden Soekarno ke Aceh pada 1948 silam, memiliki peranan penting dalam terwujudnya industri pesawat terbang di Indonesia. Kala itu Soekarno meminta Gubernur Militer Aceh Daud Beuruh untuk mengajak warganya menyumbang dana untuk membeli pesawat pertama RI.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Aceh bersemangat. Mereka bergotong royong memberikan harta benda mereka agar Indonesia punya pesawat. Tak butuh waktu lama, 20 kilogram emas yang setara dengan SGD 130 ribu pun terkumpul.
Dari hasil patungan itu, Wiweko Soepono yang merupakan salah seorang perwira penerbangan pertama di Indonesia berhasil memboyong satu unit Pesawat Dakota DC-3 dari Singapura. Pesawat itu diberi nama Seulawah R-001 (yang dalam bahasa Aceh berarti Gunung), cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.
Pesawat RI-001 Seulawah (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat RI-001 Seulawah (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
Seulawah R-001 lalu dioperasikan Soekarno dan jajarannya melintas Jawa hingga Sumatera untuk mengkordinasikan perjuangan RI melawan Belanda saat Agresi Militer II. Dengan pesawat itu, pemerintah berhasil menerobos kepungan politik blokade ekonomi dan militer dari pihak Belanda.
Puluhan tahun berlalu, Seulawah R-001 tak lagi beroperasi. Saksi bisu sejarah kemerdekaan RI itu kini terpakir Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Memang terdapat sejumlah monumen Seulawah R-001 di beberapa daerah, namun yang terparkir di TMII adalah satu-satunya yang asli.
Proses bersih-bersih pesawat RI-001 (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
zoom-in-whitePerbesar
Proses bersih-bersih pesawat RI-001 (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
Hari ini kumparan menyambangi Seulawah R-001 yang punya nama lain 'Gunung Emas' itu , Pagar setinggi 50 sentimeter tampak mengitari pesawat berwarna putih itu. Sebuah logo bendera merah putih terlukis di ekor pesawat, serasi dengan tulisan hitam RI-001 di atasnya.
ADVERTISEMENT
Di bagian badan pesawat, terpampang tulisan Indonesian Airways, serta tulisan “Sumbangan Rajat Aceh” di dekat pintu pesawat. Lalu di bagian sisi depan kanan dan kiri badan pesawat, tertulis “Seulawah” dengan latar belakang sebuah gambar burung garuda yang dicat berwarna hitam. Ada perisai Merah Putih di badan burung itu.
Pesawat RI-001 di TMII. (Foto:  Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat RI-001 di TMII. (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Meski sudah 70 tahun lalu pesawat itu melalang buana mengitari Indonesia, tak terlihat karat dan keropos pada bagian sayapnya. Kondisinya bahkan cenderung lebih baik dari sejumlah pesawat tua yang tersimpan di Museum Pusat TNI Satria Mandala.
Beralih menuju dapur pacu pesawat. Si Gunung Emas ini dimotori dengan 2 mesin Propeller (Baling-baling), yaitu Pratt and Whitney yang berbobot 8,03 kilogram. Baling-baling pesawat juga masih tampak terawat. Sebuah rantai digunakan untuk mengikat baling-baling itu, agar tak berputar saat terkena angin kencang.
Pesawat RI-001 Seulawah (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat RI-001 Seulawah (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
Di depan pesawat, terdapat sebuah prasasti yang dibuat oleh Garuda Indonesia. Berdasarkan informasi yang tertera di atas prasasti itu, Seulawah RI-001 terakhir kali diperbaiki pada tanggal 1 hingga 25 April 2010.
ADVERTISEMENT
Kepala Anjungan Aceh TMII, Cut Nuraliyah, menyebut pihaknya selalu berupaya maksimal memberikan perawatan terbaik untuk pesawat itu. Menurutnya, merawat Seulawah RI-001 adalah salah satu tanggung jawab moral dirinya sebagai warga Aceh.
“Saya sebagai rakyat Aceh merasa perlu merawat aset negara yang tidak ternilai ini. Namun kami hanya bisa membersihkan seadanya saja, dengan cara manual," kata Nuraliyah di TMII pada Kamis (8/3).
"Bukan seperti standar membersihkan pesawat pada umumnya di hanggar-hanggar,” imbuh dia.
Proses bersih-bersih pesawat RI-001 (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
zoom-in-whitePerbesar
Proses bersih-bersih pesawat RI-001 (Foto: Dok. Anjungan Aceh TMII)
Seulawah RI-001 yang merupakan pesawat jenis Dakota DC-3 ini. Pesawat ini adalah varian sipil dari pesawat angkut Militer C-47 Skytrain yang diproduksi oleh pabrikan pesawat Dakota asal AS. Pesawat C-47 itu juga berperdan penting dalam pengangkutan pasukan AS saat Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
"Pesawat dengan tipe serupa seperti Seulawah RI-001 ini, juga ambil bagian dalam penerjunan pasukan Amerika saat peristiwa invasi Sekutu ke Eropa yang diduki Nazi Jerman," tutup Nuraliyah.