Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Lion Air sempat menjadi sorotan setelah salah satu pesawatnya dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu. Insiden itu menewaskan seluruh penumpang dan kru pesawat.
ADVERTISEMENT
Beberapa perwakilan dari pilot dan instruktur Lion Air Grup menggelar konferensi pers mengenai penjelasan standar operasional dan kegiatan sehari-hari biasa para pilot sebelum menerbangkan pesawat.
Konferensi pers dilakukan di area Lion Simulation Center, Tangerang, Banten, Sabtu (1/12). Ada enam perwakilan yang hadir dalam acara ini yakni Captain Rusmanur Effendy, Captain Sogi Prakoso, Captain Audi Punuh, Captain David Edwin Simajuntak, Captain Talal Hamad, dan Captain Yusni Maryan.
Captain Rusmanur menyebutkan bahwa para pilot yang bernaung di bawah Lion Group sebagian besar aktivitasnya berasal di tempat latihan itu. Tak hanya untuk latihan, tempat itu juga disebut merupakan jadi ruang untuk berdiskusi sesama pilot.
"82 persen kegiatan kami di sini," ujar Rusmanur yang sudah menjadi pilot selama 34 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Terdapat setidaknya 9 simulator yang berada di Lion Simulation Center. Tempat itu sering dipakai untuk latihan para pilot yang berada di bawah Lion Group. Sejumlah wartawan sempat diajak untuk melihat tempat pilot berlatih menerbangkan pesawat.
Secara terpisah, Captain David Simanjuntak menyebutkan bahwa semua pilot memang perlu untuk terus diasah kemampuannya dalam menerbangkan pesawat. Dalam simulator itu, pilot dilatih bagaimana menerbangkan pesawat dalam berbagai situasi dan kondisi cuaca.
Simulasi dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu. Terdapat pula instruktur yang mengawasi para pilot tersebut.
"Ada uji pelatihan simulator enam bulan sekali untuk menjaga agar para pilot tetap profesional dan berkompetis. Jadi kami tidak asal sebelum melakukan uji itu, kita harus mempersiapkan diri sehingga kita memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kemenhub," kata dia.
David yang juga mantan angggota TNI AU itu menegaskan bahwa setiap pilot memang diwajibkan untuk mempunyai disiplin tinggi sebelum menerbangkan pesawat. Sebab, pilot bertanggung jawab membawa sejumlah penumpang beserta kru pesawat.
ADVERTISEMENT
"Sebagai captain yang punya tanggung jawab terhadap 100 persen keselamatan kepada penumpang, awak dan pesawat yang mahal, kami harus menanamkan disiplin yang tinggi. Jadi kami punya airmanship dengan zero tolerance atau 0 kesalahan," ucap David.
Sementara menurut Captain Sogi Prakoso, seorang pilot harus memiliki perencanaan yang matang sebelum menerbangkan pesawat. Pilot juga harus mematuhi seluruh regulasi penerbangan yang berlaku.
"Dunia penerbangan itu saya bilang banyak sumber dayanya mulai dari finansial hingga manusia. Jadi pengelolaannya tidak bisa sembarangan. Seperti kita tahu, dunia penerbangan di Indonesia ada peraturannya begitu juga dengan di Lion," ucap Sogi yang sudah selama 11 tahun bekerja sebagai pilot di maskapai Lion Air
Maka dari itu, Sogi menegaskan seluruh pilot yang bekerja di Lion Air melakukan proses pelatihan yang ketat di area Simulator Lion Group ini. Menurut dia, kepada para pilot selalu ditekankan bahwa keselamatan adalah hal yang utama dan merupakan harga mati.
ADVERTISEMENT
"Training terus kita lakukan tidak ada hentinya, kita juga beradaptasi dengan regulasi penerbangan yang berlaku. Jadi keseharian kami sebagai pilot sangat banyak tantangannya, tapi karena kita di-training dengan baik, alhamdulillah segala hal yang sulit dapat kami atasi dengan baik," jelas Sogi.