Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Melihat Terminal Eksekutif Pelabuhan Bakauheni dan Merak Mirip Bandara
9 Maret 2019 7:43 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Kapal menjadi salah satu moda transportasi yang dapat dipilih masyarakat dari Jawa menuju Sumatera. Kini, bagi yang memilih menggunakan kapal, tak perlu risau dengan kenyamanan pelabuhan.
ADVERTISEMENT
Terminal eksekutif di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Merak kini menghadirkan kenyamanan layaknya terminal di sebuah bandara. Dirut PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP) Ira Puspadewi mengatakan awal penyegaran Pelabuhan Bakauheni dan Merak dilakukan usai Presiden Jokowi merasa suasana pelabuhan perlu dibenahi.
"Pak Jokowi waktu itu menyatakan harus ada peningkatan di pelayanan. Baik di pelayanan sebelum jalan, maupun di alat jalannya," ujar Ira saat berbincang di kapal dari Terminal Eksekutif Bakauheni ke Terminal Eksekutif Merak, Jumat (8/3).
Menurut Ira, pembaruan ini bisa menjadi langkah mengubah perilaku masyarakat. Dengan fasilitas yang bagus, masyarakat akan enggan untuk merusaknya. Begitu juga dengan pembayaran yang akan dibuat menjadi cashless.
"Jadi teman-teman akan lihat kita nanti di Merak bisa kelihatan kita penumpang itu sudah cashless, tidak ada uang lagi. Nanti Mei nanti, bahkan kendaraan pun sudah mulai cashless," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain kenyamanan, dia menyebut, dengan adanya pembaruan ini waktu tempuh kapal juga dapat terpangkas. Yang semula memerlukan waktu sekitar 2 jam, kini hanya butuh waktu 1 jam saja. Perkiraan waktu ini merupakan perhitungan dari kapal melaju hingga berlabuh.
"Kecepatan penyebrangan ini. Jadi kalau selama ini penyebrangan itu bisa sekitar 2 jam. Sementara kita sekarang bisa memotong sailing timenya itu satu jam. kalau sailing itu kapal berarti port ke port ya," jelas dia.
Ira menuturkan saat ini ASDP tengah mengkaji pembaruan untuk terminal di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Kedua pelabuhan ini dianggap memiliki potensi besar, karena Bali merupakan daerah wisata.
"Karena itu kemudian kalah ditanya next Merak-Bakauheni itu adalah Ketapang-Gilimanuk, karena penyambung Bali dan Jawa. Jadi ada beberapa yang memang kita pelabuhan semua mau revitalisasi, tapi dengan skala yang berbeda-beda," tuturnya.
ADVERTISEMENT