Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
PerbesarADVERTISEMENT
Selama ini banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa ada toilet umum mewah gratis di Kota Yogyakarta . Toilet bawah tanah atau underground yang dibangun pada 2017 lalu oleh Pemda DIY dengan biaya Rp 5,8 miliar itu telah beroperasi sejak 2018 silam. Lokasinya berada di Titik Nol KM atau di depan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
kumparan pun berkesempatan mengunjungi toilet umum tersebut. Memasuki lorong toilet pengunjung akan disambut meja resepsionis dengan seorang petugas.
Petugas tersebut tak lain adalah Yoyok. Pria 45 tahun itu sudah dua tahun bertugas sebagai penjaga toilet underground.
Yoyok menjelaskan bahwa toilet ini memiliki fasilitas yang komplit bagi penyandang disabilitas. Mulai dari eskalator untuk difabel dan toilet khusus difabel. Selain itu disediakan pula ruang menyusui atau laktasi.
"Fasilitas untuk difabel ada. Laktasi juga. Eskalator buat difabel juga ada. Kalau dibutuhkan dipakai saya bantu," ujar Yoyok di Yogyakarta , Jumat (10/7).
Sementara untuk toilet lain terdiri dari 3 toilet jongkok, 3 toilet duduk, dan 10 toilet berdiri bagi pria. Lalu ada 6 toilet duduk dan 6 toilet jongkok bagi perempuan. Selain itu total ada enam wastafel. Toilet ini bak bintang lima dengan kebersihan dam tatanan lampu ciamik.
Selama pandemi corona ini, toilet tersebut beroperasi pukul 08.00-20.00 WIB. Jika pada hari normal toilet itu beroperasi hingga 23.00 WIB. Kebersihan toilet terjamin lantaran ada 6 orang petugas kebersihan yang bergantian membersihkan secara shift.
ADVERTISEMENT
"Petugas ada 6 dibagi dua shift. Kalau penjagaan 24 jam," katanya.
Yoyok menjelaskan pada hari normal pengguna toilet itu mencapai 200 orang. Namun ketika corona mulai mewabah di Yogyakarta pada Maret silam pengunjung hanya 20-30 orang saja. Itu pun mayoritas orang yang bekerja dekat dengan toilet ini.
"Menurun sangat drastis. Sebelum COVID per hari bisa 200. Sekarang cuma paling 30-20. Kadang cuma orang sekitar sini," ujarnya.
Meski pandemi corona melanda, toilet tersebut tidak pernah tutup. Di sisi lain Yoyok juga menyoroti masih banyaknya wisatawan yang tidak mengindahkan kebersihan di toilet tersebut. Bahkan di antaranya justru mandi di situ.
"Masih ada yang abai ada bak sampah buangnya sampah di wastafel. Padahal bawahnya ada bak sampah. Mandi juga. Mandi nggak boleh karena kalau mandi keluar airnya bikin genangan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Masih ada yang sering mandi. Ya langkahnya cuma ditegur," ujarnya.
Kalau wisatawan jorok seperti itu otomatis petugas akan bekerja lebih ekstra. Siasat yang dilakukan adalah dengan cepat-cepat membersihkan ketika toilet selesai digunakan.
"Kalau pembersihan kalau begini ada yang masuk setelah itu dibersihkan," ujarnya.
Yoyok pun berharap para wisatawan bisa semakin sadar. Pasalnya toilet ini milik umum yang harus dijaga bersama-sama demi kepentingan bersama.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: