Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Melihat Vila di Semarang yang Disebut Pusat Latihan Teroris Jemaah Islamiyah
28 Desember 2020 18:54 WIB

ADVERTISEMENT
Sebuah vila di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah mendadak ramai dibicarakan usai disebut sebagai pusat latihan jaringan teroris Jemaah Islamiyah (JI).
ADVERTISEMENT
Di tempat itu, calon-calon teroris dilatih menjadi ahli tempur, ahli senjata api, ahli sergap (penyergapan) hingga ahli merakit bom.
Pantauan kumparan, Senin (28/12) di lokasi, sepintas tidak ada hal yang aneh di kompleks vila tersebut. Vila bercat kuning itu berada jauh dari jalan utama dengan suasana lingkungan cukup asri dan sepi.
Tidak ada aktivitas manusia di kompleks itu. Beberapa vila terlihat dalam kondisi bersih dan baik. Namun ada juga yang kotor dan atapnya jebol.
Di pagar depan tertera sebuah plang bertuliskan, "YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK. Kawasan Vila Bandungan Taman Raya."
Penjaga Vila Taman Raya, Subandiyo kaget dengan pemberitaan yang menyebutkan tempat kerjanya pernah menjadi sarang pelatihan teroris.
"Nggih kaget, mboten nyangka kulon (Iya kaget, tidak menyangka saya). Itu padahal kejadiannya 8 tahun lalu," ungkap dia, Senin (28/12).
ADVERTISEMENT
Usai ramai pemberitaan itu kunjungan di vilanya semakin ramai. Namun, bukan masyarakat umum yang datang melainkan dari anggota kepolisian.
"Ramai sekali hari ini. Banyak yang datang dari Polda Jateng, Polres, sampai Polsek semuanya pada datang ke sini," ujar dia.
Dia mengaku, sudah satu tahun lamanya, 8 vila di kompleks ini tidak menerima kunjungan wisatawan. Termasuk vila bercat kuning itu.
"Sudah setahun tidak ada yang menginap, vilanya juga banyak yang sedang direnovasi termasuk yang ini," kata dia sembari menunjuk vila yang menjadi markas latihan 8 tahun lalu itu.
Ketua RW 05 Gintungan, Rukiman, menjelaskan, berdasarkan informasi yang dia terima kelompok teroris itu menyewa vila selama beberapa hari pada 8 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada masyarakat yang tahu, termasuk yang jaga vila. Info yang kami terima cuma sewa dua hari," ungkap dia.