COVER SQR-Pekerja mengemas paket bantuan sosial

Melongok Pengepakan “Bantuan Presiden” untuk Warga Terdampak Wabah Corona

22 April 2020 17:20 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengepakan bansos di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pengepakan bansos di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Pemerintah menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat kurang mampu yang terkena dampak ekonomi dari wabah virus corona COVID-19. Salah satunya berupa sembako yang didistribusikan untuk warga Jabodetabek—wilayah yang menjadi episentrum corona di Indonesia.
Paket sembako senilai Rp 600 ribu per satu kantong tersebut akan disalurkan selama tiga bulan, mulai April sampai Juni, langsung menuju rumah-rumah warga yang tercatat sebagai penerima.
Sebelum dibagikan, bansos berlabel “Bantuan Presiden” itu dikemas para pekerja di gudang Food Station Tjipinang Jaya—perusahaan BUMD DKI Jakarta—di Jakarta Timur.
Paket-paket sembako dipak di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Bansos itu sempat tersendat disalurkan karena habisnya kantong kain merah putih bertuliskan “Bantuan Presiden” yang digunakan untuk membungkus sembako-sembako tersebut.
Alhasil, para pekerja menunggu dulu datangnya pasokan kantong merah putih yang menjadi “identitas” bansos dari pemerintah itu.
Paket-paket sembako dimasukkan ke dalam truk di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Menurut Menteri Sosial Juliari Batubara, kantong merah putih itu habis karena produsen kekurangan bahan akibat kesulitan impor bahan baku.
Namun, lanjut Juliari, produksi kantong kemasan bansos itu telah kembali lancar karena pemerintah kemudian menggaet produsen tambahan, perusahaan tekstil PT Sritex, untuk membantu.
Pekerja mengemas paket sembako di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Tulisan “Bantuan Presiden” pada tas sembako yang dipersoalkan sejumlah kalangan, ditampik oleh Mensos.
Selain karena bantuan tersebut memang berasal dari pemerintah, menurut Juliari, tercantum pula logo Kementerian Sosial pada kantong tersebut.
Pekerja menjinjing kantong sembako di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Untuk DKI Jakarta, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin mengatakan bansos akan didistribusikan ke 1,3 juta kepala keluarga.
Pekerja di Food Station Tjipinang Jaya memindahkan paket bansos yang akan disalurkan. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek), bansos akan disalurkan kepada 600 ribu kepala keluarga.
Pengepakan bansos di Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Kemensos menyatakan, bansos didistribusikan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Artinya, menghindari kerumunan yang justru dapat menjadi medium penularan dan penyebaran virus corona.
“Maka dari itu, kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia yang akan meng-inject alamat penerima (paket sembako) ke sistem operator ojek daring untuk menyalurkan bansos langsung ke alamat penerima. Sehingga tidak perlu ada kerumunan masyarakat yang antre untuk menerima bantuan,” kata Dirjen Kemensos Pepen Nazaruddin.
Pegawai PT Pos Indonesia bersama para ojek daring di depan Istana Merdeka, Jakarta, bersiap-siap mendistribusikan bansos sembako. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Menteri Sosial Juliari Batubara bersama PT Pos Indonesia melepas distribusi bansos sembako di depan Istana Merdeka. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Terdapat 10 barang dalam paket sembako untuk warga, yakni beras 10 kilogram, mi instan, kornet, sarden, sambal, kecap manis, susu, minyak goreng, teh celup, dan sabun mandi.
Pegawai PT Pos Indonesia berkoordinasi sebelum melepas distribusi bansos untuk warga Jakarta. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Pegawai PT Pos Indonesia berkoordinasi sebelum melepas distribusi bansos untuk warga Jakarta. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Selain sembako, pemerintah juga menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai salah satu jaring pengaman sosial. Program ini bersumber dari dana desa.
Petugas PT Pos Indonesia menyerahkan bansos uang tunai kepada warga Bogor. Foto: Dok. Kemensos
Catatan: Foto dan teks pada berita foto ini telah diperbarui pada 2 Mei 2020 untuk memperkaya konteks.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk, bantu donasi untuk atasi dampak corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten