Memahami Makna Logo HUT ke-75 RI yang Dituduh Mirip Salib

11 Agustus 2020 18:06 WIB
comment
28
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas di dekat bendera merah putih terpasang di kediaman Asim di Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (5/8). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas di dekat bendera merah putih terpasang di kediaman Asim di Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (5/8). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menyambut HUT ke-75 RI, pemerintah meluncurkan logo HUT RI yang disusun dari paduan warna merah dan putih. Namun, logo ini menjadi perbincangan di media sosial bukan karena makna atau warnanya, tapi karena ada yang menganggap logo itu mengandung tanda salib.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Kemensetneg Setya Utama mengungkapkan logo tersebut memiliki sejumlah makna terkait tujuan pemerintahan Jokowi di periode kedua yaitu pembangunan infrastruktur, SDM, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan UMKM.
"Itu ada makna-maknanya, menurut saya sudah cukup jelas," kata Setya dalam keterangannya, Selasa (11/8).
Makna logo HUT ke-75 tersebut diuraikan Kementerian Sekretariat Negara. Tema HUT RI tahun ini adalah 'Indonesia Maju'.
Logo HUT ke-75 RI. Foto: Setneg
Dalam penjelasan yang diunggah Kemensetneg, logo 75 Indonesia Maju itu terinspirasi dari simbol perisai dalam lambang Garuda Pancasila. Logo ini menggambarkan Indonesia sebagai negara yang mampu memperkokoh kedaulatan, menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Logo Kemerdekaan RI 75 tahun ini menyimbolkan arti dari kesetaraan dan pertumbuhan ekonomi untuk rakyat Indonesia, dan progres nyata dalam bekerja untuk mempersembahkan hasil yang terbaik kepada semua rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk angka 75, setiap garisnya juga memiliki makna. Seperti garis lurus pada angka 7 yang melambangkan pemerataan ekonomi dan kualitas hidup untuk seluruh rakyat Indonesia, melambangkan kesetaraan untuk kesejahteraan dan keadilan yang ekual bagi semua individu.
Logo HUT ke-75 RI. Foto: Setneg
Sementara untuk badan angka 7, melambangkan progres kerja dinamis dan kepentingan progres infrastruktur. Namun progres kerja yang dinamis akan mencapai hasil akhir yang optimal, tanpa harus menjadi lurus dan kaku.
Sementara regenerasi, kerja yang konsisten dan progres yang nyata dalam bekerja direpresentasikan dalam elemen badan angka 5 yang menyerupai lingkaran hampir sempurna. Lingkaran ini melambangkan progres yang terus menerus dan terlihat nyata, selalu memperbaiki dan selalu mengejar target.
Untuk simbol perisai dalam Garuda Pancasila, melambangkan kesatuan Indonesia sebagai negara yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa, memperkokoh kedaulatan, memperkokoh persatuan dan kesatuan.
Logo HUT ke-75 RI. Foto: Setneg
Selain itu, ada pula logo 'Bangga Buatan Indonesia'. Logo tersebut meliputi gabungan dari logogram dan logotype dengan sentuhan modern, terlihat dalam bentuk huruf-huruf dan sederhana secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Logogram digunakan untuk menunjukkan cinta terhadap produk lokal Indonesia. Juga menggambarkan perasaan bangga terhadap produk lokal Indonesia, sekaligus menunjukkan kesatuan sebagai satu Indonesia.
Selain kedua logo di atas, dihadirkan pula Supergraphic yang terdiri dari 10 elemen yang diambil dari dekonstruksi logo 75 tahun yang dipecah lagi menjadi 10 bagian yang merepresentasikan komitmen dan nilai luhur Pancasila.
Makna 10 elemen tersebut adalah Fokus, Kemajuan, Global, Merata, Kokoh, Progres, Efisien, Gotong Royong, Maritim, dan Berkembang.
Logo HUT ke-75 RI. Foto: Setneg
Untuk pengaplikasiannya, Supergraphic ini cukup fleksibel karena bersifat abstrak yang merupakan rakitan dari 10 pecahan tadi menjadi satu kesatuan bentuk.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: