Membandingkan Dampak Gempa Taiwan dengan Gempa Dahsyat Lainnya

4 April 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan TVBS, seorang wanita berdiri di dekat bangunan yang sebagian runtuh di Hualien, Taiwan timur pada Rabu, (3/4/2024) Foto: TVBS/AP
zoom-in-whitePerbesar
Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan TVBS, seorang wanita berdiri di dekat bangunan yang sebagian runtuh di Hualien, Taiwan timur pada Rabu, (3/4/2024) Foto: TVBS/AP
ADVERTISEMENT
Gempa bumi terkuat yang melanda Taiwan dalam 25 tahun menewaskan sembilan orang dan merusak puluhan bangunan. Namun, sebagian besar kehancuran dapat diatasi berkat upaya kesiapsiagaan selama puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Taiwan berada di "Cincin Api", sebuah busur dengan aktivitas seismik yang intens di sepanjang Lingkar Pasifik. Sama seperti negara tetangganya, Jepang, Taiwan memiliki sejarah panjang gempa bumi yang dahsyat.
Bagaimana gempa dahsyat Taiwan dibandingkan dengan gempa besar lain yang terjadi baru-baru ini?
Gempa berkekuatan 7,2 dirasakan di seluruh Taiwan, Rabu (3/4/2024). Bencana ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah pulau tersebut.
Namun, skala kehancuran gempa Taiwan jauh lebih kecil dibandingkan apa yang terjadi tahun lalu di beberapa wilayah lain di dunia.
6 Februari 2023, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo merenggut lebih dari 53.000 nyawa di Turki dan hampir 6.000 orang di Suriah. Hampir 39.000 bangunan hancur.
ADVERTISEMENT
September 2023, gempa berkekuatan 6,8 magnitudo di Maroko menewaskan 3.000 orang dan merusak sekitar 60.000 rumah.
Oktober 2023, di Provinsi Herat, Afghanistan, sekitar 1.200 orang tewas dan 40.000 bangunan rusak parah akibat gempa berkekuatan 6,3 magnitudo.
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi runtuhnya bangunan akibat gempa bumi di Hualien, Taiwan, Rabu (3/4/2024) Foto: Taiwan National Fire Agency/Reuters
Taiwan telah memasukkan persyaratan seismik dalam peraturan bangunannya selama beberapa dekade.
Kemudian terjadilah gempa tahun 1999, yang menghancurkan lebih dari 51.000 bangunan dan menyebabkan kerusakan parah dalam jumlah yang sama.
Sejak saat itu, menurut Pusat Penelitian Teknik Gempa Nasional (NCREE) Taiwan, mereka telah memperbarui dan menyempurnakan peraturan bangunan dengan menerapkan metode konstruksi tahan gempa.