Membandingkan Durasi dan Biaya Pengujian Tes Corona di Berbagai Negara

18 Maret 2020 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Untuk tahu seseorang positif corona atau tidak adalah dengan melakukan tes swab. Caranya dengan mengambil sampel lendir dari mulut atau hidung pasien yang diduga terpapar corona.
ADVERTISEMENT
Cara ini dilakukan lantaran virus corona tak ubahnya seperti flu. Yakni, menyerang saluran pernapasan.
Nantinya sampel lendir yang sudah diambil akan dimasukan ke dalam tabung atau botol steril. Kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.
Tes corona di Bali. Foto: Dok. Istimewa
Di sejumlah negara, tes semacam ini memakan waktu dan biaya yang berbeda-beda. Ada pemerintah yang menggratiskan, ada pula yang mesti membayar dalam jumlah tertentu.
kumparan merangkum 6 negara termasuk Indonesia terkait tes corona, seperti apa?
China
China merupakan negara pertama yang terpapar corona. Bermula dari sebuah pasar hewan di Wuhan, Hubei, corona mulai menyebar di negara itu pada 31 Desember 2019.
Petugas medis membawa tabung oksigen setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit sementara di Wuhan, Hubei, China. Foto: STR/AFP
Menurut laporan South China Morning Post, angka kasus virus corona baru kini terus menurun signifikan di China. Negeri Tirai Bambu bahkan melaporkan nihil kasus corona baru di luar Provinsi Hubei per Selasa (17/3)
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan buah dari kebijakan Presiden Xi Jinping yang cepat mengisolasi Provinsi Hubei. Selain itu, Pemerintah China juga mendorong masyarakat untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Tes swab dan biaya perawatan akibat virus itu digratiskan oleh pemerintah China. Butuh waktu sekitar 1-2 hari untuk memperoleh hasil positif atau negatif dari tes tersebut.
Korea Selatan
Korea Selatan turut merasakan pandemi corona. Sama seperti China, pemerintah Korsel cepat tanggap menyisir daerah yang menjadi pusat penyebaran. Hingga ditemukan bahwa virus menyebar dari Gereja Shincheonji di Kota Daegu Gereja itu pun diisolaso.
Petugas kesehatan menggunakan pakaian pelindung memeriksa kendaraan di pusat pengujian drive-through, Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/ Ed JONES
Selain itu, Pemerintah Korsel juga memutuskan untuk jemput bola terhadap mereka yang merasa terpapar corona. Pemerintah menggelar tes yang bersifat drive-thru (lantatur). Menurut Laporan Time, ada 12 ribu-15 ribu orang yang tes swab corona di Korsel.
ADVERTISEMENT
Untuk menarik perhatian masyarakat, Pemerintah Korsel menggratiskan biaya tes corona. Hasilnya dapat dilihat dalam waktu 1 x 24 jam.
Malaysia
Kebijakan tes corona di Malaysia berbeda dengan China dan Korsel. Di negeri jiran itu, pemerintah tak menggratiskan biaya tes. Alih-alih itu, publik mesti membayar sekitar RM 700 atau sekitar Rp 2,45 Juta.
Seorang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Entikong menyemprotkan disinfektan di dalam bus Damri antarnegara dari Brunei Darussalam. Foto: ANTARA FOTO/Agus Alfian
Menurut laporan The Star, uang itu akan dibayarkan ke rumah sakit tempat pasien melakukan tes. Pemerintah Malaysia sendiri mengimbau hanya orang-orang yang yakin terpapar corona yang mengikuti tes tersebut. Hasil tes akan terlihat 1-2 hari.
Di Malaysia, per 18 Maret 2020, ada 678 orang yang dinyatakan positif corona. Sementara itu, dua orang meninggal akibat virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat
Virus corona kini mulai menjadi mimpi buruk bagi warga AS. Per 18 Maret 2020, ada 6.456 orang yang positif corona. Sementara itu, ada 109 orang yang meninggal dunia.
Presiden Donald Trump pun was-was. Ia bahkan telah melakukan tes corona. Hasilnya dinyatakan negatif.
Ilustrasi virus corona di Los Angeles, Amerika Serikat. Foto: Reuters/Jayne Kamin-Oncea
Di AS, harga untuk sekali tes corona dipatok sekitar USD 35,91 atau sekitar Rp 549.279. Hal itu seperti tercatat dalam dokumen Medicare Administrative Contractor (MAC) per 12 Maret 2020. Hasilnya dapat keluar dalam waktu maksimal dua hari.
Berdasarkan laporan Time, awalnya tak semua orang diperkenankan mengikuti tes corona. Hanya mereka yang memiliki riwayat dari luar negeri saja yang boleh tes. Namun kini peraturan itu lebih longgar, semua warga AS boleh melakukan tes dengan pertimbangan dokter.
ADVERTISEMENT
Inggris
Menurut laporan BBC, biaya tes corona di Inggris mencapai 150 Euro atau sekitar Rp 2,5 Juta. Hasilnya bisa diperoleh dalam 2 x 24 jam. Harga ters itu dibeberkan Darragh MacAnthony, Ketua Peterborough United F.C.
Sejumlah pejalan kaki mengenakan masker saat berjalan di London, Inggris. Foto: AFP/ISABEL INFANTES
Meski begitu, Pemerintah Inggris menggelontorkan I Juta Euro atau sekitar Rp 1,6 Miliar untuk pencegahan dan riset corona.
Indonesia
Di Indonesia, tes corona hanya dianjurkan untuk yang benar-benar merasa terpapar. Semua pembiayaan pasien termasuk tes akan ditanggung pemerintah bila pasien sudah terindikasi virus corona.
Visual story Jejak Pertama Corona di Indonesia. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Meski begitu, publik yang ingin memeriksakan diri di rumah sakit tetap dikenakan biaya Rp 300 ribu. Di RSPI Sulainti Saroso, misalnya, uang itu digunakan untuk biaya pendaftaran, cek lab, dan rontgen paru-paru. Hasilnya bisa keluar tiga hari.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, harga sekali tes di RSUP Persahabatan mencapai Rp 700 Ribu. Hal ini berdasarkan keterangan pasien yang sempat tes di rumah sakit tersebut.
Bila nantinya pasien itu dinyatakan positif corona, pemerintah akan mengratiskan biaya perawatan.
Infografik Melacak Corona di Indonesia. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan