Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Membandingkan Gaji Sopir Bus TransJakarta Single dan Gandeng
19 Mei 2017 18:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Jika dahulu banyak anggapan bahwa penghasilan sebagai sopir bus tidak 'menjanjikan', lain halnya kini. Saat ini menjadi sopir bus TransJakarta bisa mengantongi gaji dua kali lipat lebih besar dari UMP DKI.
ADVERTISEMENT
Asisten Kepala Humas PT TransJakarta Wibowo menjelaskan, saat ini gaji sopir untuk bus TransJakarta single sekitar Rp 6 juta. Sedangkan untuk sopir TransJakarta gandeng dan tingkat sekitar Rp 7-8 juta.
Gaji mereka dinaikkan agar sopir mengemudikan bus dengan tenang dan berhati-hati. Dengan gaji tetap tanpa setoran, sopir tak perlu mengejar target kuota penumpang. Inilah bedanya sistem penghasilan sopir bus TransJakarta dengan bus umum lainnya. Saat ini jumlah sopir bus TransJakarta sebanyak 734 orang.
"Kenapa gaji mereka berbeda, karena memang risikonya beda. Mengemudikan bus gandeng dan bus tingkat lebih sulit daripada bus single," kata Wibowo saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (19/5).
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk petugas on board memperoleh gaji sebesar UMP. Di DKI Jakarta, UMP untuk tahun 2017 adalah Rp 3,35 juta.
Gaji sopir ini meningkat tajam dibanding sebelumnya. Dahulu, para sopir bus TransJakarta digaji setara UMP.

PT TransJakarta tidak menerapkan syarat rumit untuk mendaftarkan diri sebagai sopir bus TransJakarta. Cukup ijazah dengan pendidikan terakhir minimal SMP, punya SIM B1 umum untuk bus single dan SIM B2 untuk bus gandeng dan tingkat. Syarat lainnya, tidak buta huruf, tidak buta warna, dan bebas narkoba.
Sedangkan untuk petugas on board, pendidikan terakhir yang disyaratkan minimal SMA. Mereka juga diharuskan tidak buta huruf, tidak buta warna dan bebas narkoba.