Membandingkan Kisah Anak Gua Thailand dengan 33 Penambang di Chili

11 Juli 2018 6:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan penambangan di Chile (Foto: AFP/MARTIN BERNETTI)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan penambangan di Chile (Foto: AFP/MARTIN BERNETTI)
ADVERTISEMENT
Terjebaknya 12 anak dan seorang asisten pelatih di Gua Tham Luang, Chiang Rai, Thailand, mengingatkan kepada kasus serupa yang pernah terjadi di Chili pada 2010 lalu. Kala itu sebanyak 33 penambang terjebak di kedalaman 700 meter bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Tepatnya pada 5 Agustus 2010, 33 orang di tambang San Jose, dekat Copiapo, terjebak di bawah tanah setelah terjadi longsor yang menutup akses keluar tambang. Menurut keterangan seorang korban selamat, Franklin Lobos, ia dan 32 rekannya harus bertahan hidup dengan bergantung kepada 15 kaleng tuna.
"Tiap harinya kami makan sesendok saja. Kemudian jadi satu sendok tiap dua hari, hingga akhirnya sesendok tiap 72 jam. Sangat menakutkan," ucap dia, dikutip dari AFP, Rabu (11/7).
17 Hari berlalu mereka baru berhasil ditemukan. Namun butuh waktu berminggu-minggu hingga mereka semua diselamatkan.
Misi penyelamatan tak mudah. Tim penyelamat menggunakan kapsul Fénix 2 yang dirancang khusus untuk mengevakuasi para penambang.
Sampai pada 12 Oktober 2010, penambang pertama bernama Florencio Ávalos, berhasil mencapai permukaan 16 menit kemudian atau pada pukul 23.55 waktu setempat. Esok harinya yakni pukul 21.55 waktu setempat, kesemua 33 penambang berhasil diselamatkan, hampir semuanya dalam kondisi yang baik dan dapat pulih sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Total insiden ini memakan waktu selama 70 hari. Tragedi terjebaknya para penambang sempat menyorot perhatian dunia hingga diabadikan dalam sebuah film berjudul 'The 33'.
Petugas Pencarian di Sekitar Gua (Foto: REUTERS/Stringer)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Pencarian di Sekitar Gua (Foto: REUTERS/Stringer)
Berbeda halnya dengan peristiwa 12 anak dan asisten pelatihnya yang terjebak dalam gua di Thailand. Ke-13 orang itu terjebak selama kurang lebih 17 hari atau sejak 23 Juni hingga semua telah terevakuasi pada Selasa (10/7).
Pencarian ini melibatkan 1.000 orang, yang terdiri dari berbagai latar belakang dan keahlian. Selain dari Thailand sendiri, mereka datang dari Inggris, AS, China, Australia, Laos, Myanmar, dan Israel. Pos-pos pencarian didirikan di dalam gua.
Pada Senin (2/7) mereka ditemukan masih hidup, sekitar 4 km dari mulut gua. Yang menemukan mereka adalah dua penjelajah gua veteran asal Inggris.
ADVERTISEMENT
Dua hari kemudian yakni Rabu (4/7), anak-anak itu diajari berenang dan menyelam. Namun ada risiko yang sangat besar dalam penyelaman gua. Apalagi salah satu bagian gua hanya selebar setengah meter.
Sampai pada Minggu (8/7), tim penyelamat berhasil mengeluarkan empat anak. Disusul Senin (9/7) kemarin dengan empat anak lainnya dievakuasi dari gua dengan selamat.
Lantas pada Selasa (10/7), 13 anggota tim sepak bola 'Babi Liar' itu berhasil keluar dari Gua Tham Luang. Para korban diselamatkan dengan cara dipakaikan masker oksigen dan meniti tali pemandu yang telah terpasang. Beberapa penyelam juga menuntun anak-anak itu di dalam air sambil membawa tabung oksigen mereka.