Memburu Pelaku Pembunuh Siswi MI di Banyuwangi

16 November 2024 7:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat kejadian perkara pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswa MI Banyuwangi yang berjarak 100 dari rumah korban diberi garis polisi, Kamis (14/11/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tempat kejadian perkara pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswa MI Banyuwangi yang berjarak 100 dari rumah korban diberi garis polisi, Kamis (14/11/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Subdit Jatanras Dirreskrimum Polda Jatim turut membantu memburu pelaku Pemerkosa-Pembunuh siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI-setara SD) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu yang menimpa bocah 7 tahun itu terjadi pada Rabu (13/11) sekitar pukul 10.30 WIB.
"Saya perintahkan Kasubdit Jatanras untuk back up (pengungkapan pelaku)," ujar Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol M Farman kepada kumparan, Kamis (14/11).
Coretan dinding yang ditulis korban tiga hari sebelum pemerkosaan dan pembunuhan terjadi di Banyuwangi, Kamis (14/11/2024). Foto: kumparan
Farman mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Polres Banyuwangi untuk menangkap pelaku.
"Tadi saya sudah arahkan Kasat Reskrim (Polres Banyuwangi) melakukan langkah-langkah," ucapnya.
Siswi MI Banyuwangi Diperkosa-Dibunuh, Polisi Periksa 10 Saksi
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra pada Jumat, (15/11/2024). Foto: kumparan
Polisi telah memeriksa 10 saksi dalam kasus pemerkosaan-pembunuhan siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah asal Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, pada Rabu (13/11).
“Kami sudah memeriksa 10 saksi dan hingga saat ini masih berproses,” terang Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, pada Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
10 saksi itu adalah anggota keluarga, pihak sekolah, serta warga sekitar.
“Mohon doanya agar kami segera dapat mengungkap pelaku,” kata Rama.
Dia juga berharap partisipasi masyarakat sekitar untuk memberikan informasi sekecil apa pun yang diketahui tentang peristiwa yang menggemparkan tersebut.
“Informasi sekecil apa pun dibutuhkan agar membantu pengungkapan perkara,” jelasnya.
Menteri PPPA Datangi Rumah Siswi MI yang Dibunuh-Perkosa, Tak Kuasa Tahan Tangis
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Afifah Fauzi. Foto: kumparan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Afifah Fauzi, tak kuasa menahan tangisnya saat mengunjungi ruma siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setara Sekolah Dasar (SD) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, yang menjadi korban pembunuhan dan diduga disertai pemerkosaan.
Bersama dengan pelayat lain, Arifah melantunkan doa untuk bocah yang dikenal periang dan baik di lingkungan sekolah maupun tempat tinggalnya itu.
ADVERTISEMENT
“Semoga keluarga berikan kekuatan, kesabaran dan ketabahan atas musibah dan ujian yang dihadapi,” kata Arifah, Jumat (15/11).
Arifah juga mengutuk kejadian keji tersebut. Ia menyebut tindakan pelaku adalah perbuatan di luar batas kemanusiaan.
“Sangat keji dan tidak manusiawi,” ujar Arifah.
Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi Minta Dipertemukan dengan Pelaku
Sutrisno, kakek dari korban anak yang diperkosan dan dibunuh di Banyuwangi, Kamis (14/11/2024). Foto: kumparan
DN, ayah siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setara Sekolah Dasar (SD) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, minta dipertemukan dengan pelaku pembunuh anaknya.
Hal tersebut dikatakan DN saat bertemu dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi dan Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra di rumah duka pada Jumat, (15/11).
“Apabila pelaku sudah ketemu, saya minta ketemu dengan pelaku. Saya ingin bertanya kenapa berbuat sadis seperti itu,” kata DN sambil terus terisak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga meminta pihak kepolisian untuk menurunkan K9 atau anjing pelacak untuk mendeteksi siapa pelaku yang telah menghabisi nyawa putrinya dengan keji.