Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Nama Hadi Pranoto tengah menjadi sorotan di tengah masyarakat. Semua bermula dari video wawancaranya bersama musisi bernama Erdian Aji Prihartanto alias Anji berjudul 'BISA KEMBALI NORMAL? OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN!!'.
ADVERTISEMENT
Dalam video berdurasi 31 menit yang diunggah dalam akun YouTube milik Anji pada Jumat (31/7), Hadi yang mengaku sebagai profesor itu mengklaim telah menemukan obat herbal antibodi yang mampu menyembuhkan pasien COVID-19 dalam hitungan 2-3 hari.
"Orang kecil, dewasa, orang hamil dan seterusnya alhamdulillah sampai saat ini temen temen bisa merasakan khasiat obat itu," kata Hadi.
Hadi Pranoto menuturkan, dirinya telah mendistribusikan antibodi temuannya ke sejumlah wilayah Indonesia seperti, Jawa, Bali, dan Sumatera.
Obat antibodi temuannya itu diklaim tidak memiliki efek samping. Sebab, obat tersebut terbuat dari bahan herbal dan dikemas seaman mungkin.
Meski begitu, Hadi Pranoto mengaku dirinya mempunyai kendala dari segi anggaran dalam memproduksi obat herbal tersebut. Sehingga ia meminta bantuan masyarakat yang mampu.
ADVERTISEMENT
"Sebagai negara yang mempunyai kekayaan alam dengan herbal yang cukup besar dan kita bisa manfaatkan kepentingan masyarakat sendiri menguatkan antibodi," ucap Hadi.
Sayangnya, tidak lama setelah video itu beredar, banyak masyarakat yang mencibir dan meragukan pernyataan Hadi Pranoto. Terutama dari status pendidikannya.
Penjelasan Hadi Pranoto Bersedia Diwawancara Anji
Setelah video itu viral, Hadi menjelaskan bagaimana dirinya bisa sampai melakukan wawancara bersama Anji .
Menurutnya, pertemuan dan wawancara itu karena dirinya terinspirasi dengan Anji karena dipandang memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap bencana COVID-19.
"Malah Anji lebih berkonsentrasi bagaimana mencari solusi untuk kita bersama-sama untuk membantu masyarakat untuk terbebas dari COVID-19," kata Hadi.
Atas dasar itu, dia dan tim risetnya mau berbicara soal herbal atau obat antibodi yang ia temukan. Ia mengaku, tim risetnya telah meneliti obat herbal tersebut sudah dalam jangka waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
"Kebenaran (kebetulan) Mas Anji pengin tahu apa sih herbal yang kita dapat, kenapa bisa menyembuhkan COVID-19 dan seterusnya makanya kita jelaskan," ucap Hadi.
Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Tak Mudah Percaya dengan Berita yang Beredar
Meski telah memberikan penjelasan, penyataan Hadi Pranoto masih mendapat kritikan dari sejumlah pihak salah satunya Satgas COVID-19 yang dibentuk pemerintah.
Jubir Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengimbau masyarakat agar jangan cepat percaya pada pemberitaan yang beredar.
"Mengenai siapa Saudara Hadi Pranoto, silakan ditelusuri apakah yang bersangkutan adalah seorang profesor atau peneliti (dari institusi perguruan tinggi/riset mana) seperti yang sedang beredar saat ini," kata Wiku.
Tak hanya itu, Wiku juga meminta agar publik figur dan tokoh masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber berita atau referensi sebelum menyebarkannya kepada publik.
ADVERTISEMENT
"Untuk figur publik dan tokoh masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber berita atau referensi sebelum menyebarkan pada publik. Silakan check dan recheck pada sumber yang benar dan ahlinya," tegas Wiku.
Satgas COVID-19 Tegaskan Obat Herbal yang Resmi Seharusnya Sudah Terdaftar di BPOM dan Kemenkes
Selain meminta publik figur untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan, Wiku juga menyoroti soal obat herbal yang diklaim Hadi terbukti ampuh dan mampu menyembuhkan pasien positif corona.
Wiku menegaskan, obat herbal yang diatur di Indonesia terdiri dari jamu, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka. Dia meminta masyarakat jeli dan memeriksa apakah obat itu sudah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan atau Kementerian Kesehatan.
"Apabila ramuan herbal tersebut masih dalam tahap penelitian dan belum ada bukti ilmiah tentang keamanan dan efektivitasnya, maka tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," ucap Wiku.
ADVERTISEMENT
Hadi Pranoto Diminta Berikan Hasil Riset soal Obat Herbal COVID-19
Tidak hanya Satgas COVID-19 yang mengkritisi pernyataan Hadi Pranoto, ahli biologi molekuler independen, Ahmad Utomo, juga mempertanyakan hasil riset Hadi Pranoto.
Sebab, menurutnya, jika benar Hadi menemukan obat corona, itu adalah hal yang luar biasa. Namun, sejauh ini Ahmad belum menemukan literatur terkait riset yang dilakukan Hadi.
”Semalaman kemarin saya mencari, kok enggak ketemu-ketemu juga, ya, literaturnya dari yang dia klaim. Karena ruhnya ilmuwan itu 'kan tulisan. Tulisan yang bisa kita kaji bersama,” kata Ahmad.
Selain itu, Ahmad juga meminta Hadi Pranoto memberikan klarifikasi terkait identitas dirinya dan riset yang dia buat.
"Kita juga sebetulnya berharap nanti Pak Hadi, yang pertama, coba tolong nanti tampil ke publik dan klarifikasi," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Karena saya lihat di kolom komentar video saya, banyak yang mempertanyakan beliau ini betul profesor atau bukan? Apakah betul dia pakar mikrobiologi? Karena ini menjadi identitas yang penting," tambahnya.
Ahmad sendiri telah memposting video YouTube di kanal pribadinya yang berisi tanggapan perihal wawancara Hadi Pranoto bersama Anji yang viral tersebut. Dalam video tanggapan itu, Ahmad menerangkan bagaimana cara ilmuwan bekerja dan klaim peneliti mesti didukung oleh riset ilmiah, yang prosesnya tidak mudah.
Ternyata Hadi Pranoto Merupakan Bagian dari Keluarga Surya Atmaja atau yang dikenal Abah Surya di Bogor
Abah Surya merupakan salah satu tokoh masyarakat di Bogor yang pernah mengundang raja dangdut Rhoma Irama untuk hadir dalam acara syukuran sunatan salah satu anaknya.
ADVERTISEMENT
"Beliau (Abah Surya) orang tua asuh saya," kata Hadi.
Meski begitu, Hadi mengaku saat ini sudah tidak tinggal satu rumah dengan Abah Surya di Bogor. Kini, ia menetap di Jakarta.
"Seminggu sekali saja saya ke (rumah) Abah Surya," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.