Menag Bicara Keteladanan Sidharta Gautama di Depan Ribuan Umat Buddha

12 Mei 2025 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Nasaruddin Umar di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Nasaruddin Umar di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyerukan momentum Hari Raya Waisak 2569 Tahun Buddha sebagai ajakan untuk membangkitkan kesadaran dan makna peringatan waisak secara menyeluruh. Ia pun mengajak ribuan umat untuk meneladani sosok Sidharta Gautama yang berani meninggalkan nikmat duniawi.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Nasaruddin dalam sambutannya di peringatan Tri Suci Waisak di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/5). Peringatan ini berlangsung khidmat dan dihadiri ribuan umat Buddha.
Nasaruddin menyinggung sosok Sidharta Gautama yang meninggalkan kemewahan istana demi mencari makna hidup yang lebih tinggi. Baginya, keberanian meninggalkan kenikmatan duniawi ini layak untuk diteladani.
“Kalau Sidharta menikmati istana dan istrinya yang cantik, mungkin namanya tidak akan dikenal sampai sekarang. Tapi karena keberanian meninggalkan kenikmatan sesaat, ia dikenang hingga kini,” katanya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nasaruddin mengatakan, Waisak adalah momentum penting untuk menghidupkan kembali kontemplasi, yang menurutnya harus seimbang dengan konsentrasi duniawi. Dengan begitu manusia tidak hanya berlomba-lomba mengejar dunia, namun juga akhirat.
Nasaruddin menekankan bahwa perpaduan antara keduanya, konsentrasi dan kontemplasi, akan membentuk pribadi yang utuh, manusia yang paripurna.
ADVERTISEMENT
“Negeri ini tak hanya butuh konsentrasi, tapi juga kontemplasi. Dari sanalah lahir manusia paripurna,” katanya.
Inilah yang mejadi pedomannya sebagai Menteri Agama. Ia menegaskan bahwa tugas Kementerian Agama bukan sekadar capaian administratif, tapi menjembatani umat agar semakin menyatu dengan ajaran agamanya, memastikan konsentrasi dan kontemplasi berhasil dicapai.
“Selama umat masih berjarak dengan nilai-nilai agama, itu PR buat kami,” tuturnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di lokasi yang sama, Bante Aryamaetri, mangapresiasi Nasaruddin Umar yang hadir langsung di vihara untuk memperingati waisak.
“Hari ini karena mungkin untuk pertama kalinya seorang Menteri Agama hadir di sebuah wihara di Indonesia ini,” kata Bante Aryamaetri.
Wihara Ekayana Arama merupakan salah satu vihara terbesar di Jakarta. Hari ini vihara ini menampung hampir 10 ribu umat Buddha untuk beribadah.
ADVERTISEMENT