Menag Cari Peluang Kuota Tambahan Haji 2023, Harap Saudi Tak Beri Tahu Mendadak

19 Januari 2023 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menag Yaqut Cholil Qoumas melakukan pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, Arab Saudi.  Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menag Yaqut Cholil Qoumas melakukan pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah, Arab Saudi. Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) akan memastikan kuota tambahan bagi jemaah haji Indonesia 2023 pada bulan depan. Gus Yaqut terus menjalin komunikasi secara intens dengan pihak pemerintah Arab Saudi terkait hal itu.
ADVERTISEMENT
“Mereka janji untuk intens komunikasi, setidaknya bulan depan sudah ada kepastian apakah kuota itu diberikan atau tidak,” kata Gus Yaqut dalam rapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/1).
Gus Yaqut menjelaskan, pemerintah Arab Saudi akan melihat terlebih dahulu negara mana yang tidak menggunakan kuotanya secara utuh. Nantinya, kuota tersebutlah yang akan dijadikan kuota tambahan untuk Indonesia.
“Untuk penambahan kuota tapi pihak Saudi akan melihat dulu kira-kira negara mana yang tidak akan menggunakan kuotanya secara utuh dan baru itu akan dikasih ke kita,” imbuhnya.
Sebelumnya, Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H atau tahun 2023. Kesepakatan tersebut ditandatangani hari ini Minggu (8/12), oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Jeddah.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia. Gus Men mengatakan bahwa antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang. Dia berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia sehingga bisa mengurangi jumlah antrean jemaah haji.
"Semua tentu bergantung pada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujarnya.