Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut , kembali menuai sorotan meski belum sepekan menjabat. Kali ini saat dia bicara soal populisme Islam yang disebut sebagai memerangi orang yang beda keyakinan.
ADVERTISEMENT
"Kita sekarang merasakan tahun-tahun belakangan ini bagaimana agama itu sudah atau ada yang berusaha menggiring agama jadi norma konflik. Dalam bahasa paling ekstrem, siapa pun yang beda dengan keyakinannya, maka dianggap lawan, dia dianggap musuh. Karena namanya musuh harus dilawan, harus diperangi. Itu norma yang sempat berkembang," ucap Gus Yaqut dalam webinar Silaturahmi Nasional Lintas Agama yang digelar Polda Metro Jaya, Minggu (27/12).
Hadir dalam acara itu Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Wakil Ketum MUI Marsyudi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurahman, Habib Luthfi bin Yahya, dan Wagub DKI Riza Patria.
Karena itu, Ketum GP Ansor itu kembali menyerukan agar menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Artinya, jangan jadikan agama sebagai norma konflik sehingga siapa pun yang beda keyakinan dianggap musuh.
ADVERTISEMENT
Pernyataan itu ternyata memantik reaksi dari anggota DPR yang juga politikus Partai Gerindra, Fadli Zon. Dia menantang Gus Yaqut untuk berdebat soal isu populisme Islam.
"Ayo kita berdebat di ruang publik apa itu 'populisme', 'populisme Islam', dan apa urusannya Menag ngurusi ini. Apa tupoksinya?," ucap Fadli Zon melalui Twitter.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.