Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VIII Fraksi PKS Bukhori Yusuf meminta Presiden Jokowi meningkatkan upaya diplomasi Indonesia ke Arab Saudi terkait ibadah haji di tengah pandemi. Apalagi, menurut dia, saat ini Arab Saudi membutuhkan Indonesia dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap sekali lagi, kenapa rapat yang lalu saya minta Pak Jokowi 'say hello' itu adalah bahasa kami meminta, tetapi intinya adalah kami merasakan betul betapa diplomasi kita ini tidak setara dengan negara-negara timur tengah khususnya Arab Saudi," kata Bukhori dalam rapat kerja bersama Menag Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (8/4).
"Nah, kami mengharap pertama, Arab Saudi sekarang ini jauh lebih butuh ke Indonesia daripada Indonesia butuh Saudi. Dua Arab sedang mengalami berbagai macam problem, mestinya Indonesia bisa hadir untuk kemudian bisa tampil sebagai negara yang bisa jadi penengah," jelas dia.
Terlebih, kata Bukhori, Indonesia merupakan negara dengan jumlah jemaah haji tersebar di dunia. Sehingga ia berharap adanya kerja sama dalam menyusun taklimat haji.
ADVERTISEMENT
"Ketiga, sekarang jumlah jemaah haji terbesar berpuluh puluh tahun itu juga Indonesia. Oleh karena itu, kalau perlu diusulkan dalam membangun atau menerbitkan taklimat haji itu bukan kemudian hanya sekadar memberi tahu kepada negara pengguna seperti Indonesia tetapi kita kontribusi untuk mendesain bagaimana taklimat haji juga bisa sesuai dengan kemampuan atau situasi di negara masing-masing," ujarnya.
Terkait hal itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas memastikan Jokowi sudah aktif melakukan diplomasi dengan pemerintah Arab Saudi. Pria yang disapa Gus Yaqut itu pun menyaksikan sendiri upaya yang dilakukan Jokowi.
"Say hello-nya Pak Presiden ke Kerajaan Saudi Arabia, saya kira itu sudah dilakukan dan saya tahu itu sudah dilakukan, saya tahu dengan telinga saya, Pak, saya tahu itu sudah dilakukan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tetapi itu bukan karena rekomendasi Pak Bukhori ya, beliau secara sadar melakukan gitu. Jadi insyaallah sudah dilakukan," jelas Gus Yaqut.