Menag: Jangan Anggap Diri Kita Ulama tapi Tidak Memenuhi Kriteria

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Tanwir I Aisyiyah, di Hotel Tavia Heritage, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkap saat ini banyak ulama yang menganggap dirinya ahli agama padahal tidak memenuhi syarat.

“Jangan sampai nanti kita menganggap diri kita ulama tapi kriteria lain kita tidak terpenuhi atau orang yang sesungguhnya memenuhi syarat sebagai ulama, tapi kita tidak berikan predikat ulama karena ada subjektivitas kita yang menghambat untuk itu,” kata Nasaruddin dalam sambutannya di Sarasehan Ulama NU, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2).

Nasaruddin juga membeberkan tantangan menjadi seorang ulama di dalam masyarakat modern seperti membutuhkan kearifan lain. Hal itu guna mempertahankan eksistensi mereka, berbeda dari ulama-ulama terdahulu, yang hanya referensinya Al-Qur'an dan Hadits.

“Jadi, menjadi ulama dalam masyarakat modern itu ternyata sangat tidak mudah. Tidak sesederhana menjadi ulama pada masa-masa yang lampau referensinya Qur'an, hadis, ulama sudah selesai tapi sekarang tidak. Diperlukan kearifan-kearifan lain,” tambah dia.

Dengan kondisi tersebut, Kementerian Agama merumuskan empat program utama secara konseptual. Salah satunya moderasi umat beragama yang bermuatan merawat kerukunan antar umat beragama.

“Kemudian, tentu kami di Kementerian Agama mencoba untuk merumuskan empat program utama kami secara konseptual. Pertama adalah moderasi umat beragama. Sesungguhnya muatannya adalah bagaimana merawat kerukunan antar umat beragama,” imbuhnya