Menag Janji Akan Umrahkan Korban First Travel, Bukan untuk yang Kaya

28 November 2019 18:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) saat launching Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) di Kementerian Agama RI, Jakarta.  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) saat launching Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) di Kementerian Agama RI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memberikan solusi untuk mengakomodasi jemaah umrah korban penipuan First Travel. Fachrul menjelaskan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Kamis (28/11).
ADVERTISEMENT
Menag Fachrul mengatakan, pemerintah akan memberangkatkan jemaah korban First Travel umrah ke Tanah Suci. Namun kata Fachrul, yang diberangkatkan berdasarkan tingkat kekayaan yang dimiliki korban.
"Tentang First Travel ini kami punya konsep memang tapi konsep itu sangat tergantung temen-temen di First Travel. Kalau kami kelihatannya memang ada temen-temen korban First Travel orang kaya, yang mestinya bisa umrah plus, pun masih mampu, tapi beliau mengambil First Travel karena ada promo," jelas Fachrul.
Fachrul mengatakan, bagi korban First Travel yang sudah membayar Rp 12 juta dengan asumsi biaya umrah Rp 20 juta, pemerintah akan membantu memberangkatkannya. Caranya bekerja sama dengan travel umrah lain yang kredibel dan terpercaya.
"Bagaimana kalau direlakan untuk temen-temen yang enggak punya. Kemudian, nanti kami coba inventarisasi mana yang kita perlu bantu. Setelah kami inventarisasi, katakanlah ketemu enggak terlalu banyak dia misalkan bayarnya hanya Rp 12 juta. Mungkin kita minta dia tambah 8 juta," jelas Fachrul.
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) saat launching Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) di Kementerian Agama RI, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Kemudian akan kami coba sisipkan ke beberapa travel yang selama ini dalam tanda petik sudah punya keuntungan agak banyaklah selama menjalankan haji. Mudah-mudahan bisa kami titip ke beberapa tempat," ungkap Fachrul.
ADVERTISEMENT
Namun, lanjutnya, pemerintah butuh waktu selama 5 tahun untuk mengakomodasi korban First Travel ini.
"Dan mudah-mudahan butuh beberapa kali, lima tahun bisa teratasi. Selam periode kedua kepemimpinan Pak Jokowi kita bisa selesaikan mudah-mudahan," imbuhnya.