Menag: Kasus Muzdalifah Menyisakan Trauma, Tahun Ini Alhamdulillah Tak Terulang

20 Juni 2024 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Makkah, Rabu (19/6/2024) malam. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Makkah, Rabu (19/6/2024) malam. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan peristiwa di Muzdalifah saat haji tahun 2023 lalu menyisakan trauma yang mendalam bagi jemaah dan petugas haji. Saat itu proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina berlangsung hingga 13.30 WAS (Waktu Arab Saudi).
ADVERTISEMENT
Sebagai perbandingan, untuk tahun 2024 ini, mobilisasi jemaah sudah selesai dilakukan pada sekitar pukul 07.30 WAS. Sekitar enam jam lebih awal dari tahun sebelumnya.
Lamanya mobilisasi pada 2023 itu membuat banyak jemaah yang pingsan karena cuaca yang terik. Ditambah kondisi lapar dan haus membuat banyak jemaah meluapkan emosinya kepada para petugas.
“Tahun lalu tantangan terbesar kita adalah Muzdalifah. Kita semua mencatat, ritual mabit di Muzdalifah menyisakan trauma yang cukup mendalam bagi jemaah haji dan petugas,” kata Gus Yaqut saat menghadiri acara Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Makkah, Rabu (19/6) malam WAS.
PPIH Kemenag memastikan tidak ada jemaah haji Indonesia yang tertinggal di Muzdalifah. Foto: Kemenag RI
Tahun lalu, kata Gus Yaqut, jemaah haji yang berada di Muzdalifah baru bisa dievakuasi pukul 13.30 siang WAS. Tahun ini, berkat kerja keras petugas, semua jemaah yang mabit di Muzdalifah sudah bersih sejak pukul 07.30 WAS.
ADVERTISEMENT
“Tanpa Saudara-Saudara sekalian trauma tahun lalu bukan tidak mungkin akan kembali terjadi,” ucapnya.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri acara Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Makkah, Rabu (19/6/2024) malam. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Gus Yaqut mengaku bersyukur berada di lingkungan PPIH yang merupakan orang-orang pilihan terbaik. Sehingga, katanya, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dan harus diselesaikan tidak terasa berat.
“Saya memiliki petugas yang tangguh, petugas yang tidak pernah kenal lelah, berdedikasi tinggi, profesional, seperti kalian,” ucapnya.

Peristiwa Muzdalifah

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief memastikan seluruh jemaah sudah meninggalkan Muzdalifah dan bergerak di Mina. Foto: Dok. MCH 2023
Tahun 2023 lalu, jemaah haji Indonesia sempat tertunda keberangkatan dari Muzdalifah menuju Mina. Hal ini karena jalan yang dilalui jemaah dengan lalu lintas bus sama. Akhirnya jalan penuh, bus-bus yang harusnya mengangkut jemaah malah terjebak macet di Mina.
Sehingga bus-bus yang harusnya sudah tiba di Muzdalifah cukup lama menunggu dan akhirnya terjadi keterlambatan. Di tengah cuaca panas itu, banyak jemaah yang pingsan dan sakit.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi itu, Kementerian Agama mendesak pihak masyariq yang mengatur pelayanan haji di Arab Saudi untuk mengurai kemacetan itu. Akhirnya, pukul 10.00 WAS, jalanan bisa steril dan bus kembali lancar melaju untuk membawa jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Seluruh jemaah berhasil meninggalkan Muzdalifah pada Rabu (28/8/2023) pukul 13.30 WAS.