Menag Masih Lobi Kuota Tambahan Petugas Haji ke Arab Saudi: Alasan Bahasa

2 Februari 2025 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengaku masih melobi Pemerintah Arab Saudi untuk menambahkan kuota petugas haji 2025. Ia menilai, penambahan kuota petugas haji ini cukup penting untuk dilakukan.
ADVERTISEMENT
Salah satu alasannya, menurutnya, adalah masalah bahasa. Sebab, jika jemaah haji Indonesia didampingi petugas dari Arab Saudi akan merasa kesulitan karena perbedaan bahasa.
"Karena kalau Arab Saudi yang menjadi pendamping orang Indonesia, pertama ada kesulitan dari segi bahasa. Dia nggak bisa bahasa Indonesia," ujar Nasaruddin di Kuil Shri Sananthana Dharma Aalayam, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (2/2).
Sehingga, Nasaruddin menjelaskan, akan lebih baik jika Pemerintah Arab Saudi mengizinkan kuota petugas haji dari Indonesia ditambah.
Namun, hal ini masih menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi.
"Ya, akan dipertimbangkan, tapi istilahnya kita menunggu karena mereka yang punya negara," ujarnya.
Sejauh ini, kuota petugas haji yang diberikan ada 2.210 petugas, jumlah ini masih bisa bertambah.
ADVERTISEMENT
Menambah kuota petugas haji juga menjadi salah satu rekomendasi Komisi VIII DPR RI. DPR meminta Kemenag mengupayakan kuota petugas tambahan.
Jika melihat persentase saat ini, petugas haji hanya 1 persen dari total kuota jemaah yang berjumlah 221.000.
“Mendesak Pemerintah untuk melakukan diplomasi kepada Pemerintah Arab Saudi untuk mengupayakan penambahan petugas haji,” demikian bunyi salah satu poin rekomendasi Komisi VIII untuk Kementerian Agama.