Menag Protes Biaya Masyair Rp 1,46 T ke Saudi: Kasur Tipis, Toilet Tak Ditambah

31 Agustus 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana malam di Mina. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana malam di Mina. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Biaya masyair (operasional selama di Arafah, Muzdalifah, Mina) yang dikenakan biaya Rp 1,46 triliun oleh Saudi, kembali dibahas DPR. Kali ini dalam rapat Komisi VIII dengan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Rabu (31/8).
ADVERTISEMENT
Dalam rapat evaluasi tersebut, Gus Yaqut menceritakan sudah melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi terkait dengan fasilitas yang didapati para jemaah selama masyair. Biaya masyair naik, tetapi fasilitas kurang memadai.
"Saya datangi lagi itu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi masih berada di Mina, pada waktu itu saya ngotot minta ketemu. Saya hanya minta 5 menit saya bilang. Saya hanya minta 5 menit ketemu tetapi begitu Ketemu bisa lebih dari sejam," kata Gus Yaqut di ruang rapat Komisi VIII, Jakarta, Rabu (31/8).
"Kita sampaikan lagi, pertanyakan lagi nih soal masyair, masa kita ini bayar mahal ini tetapi yang kita dapatkan hanya kasur tipis dan toilet yang tidak ditambah, minta toilet portable pun tidak diberikan," lanjutnya.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Evaluasi Haji di Ruang Sidang Komisi VIII, Jakarta, Rabu (31/8/2022). Foto: Zamachsyari/kumparan
Gus Yaqut atau juga yang biasa disapa Gus Men mengatakan, jawaban yang diterimanya hanya landai dan dirasa kurang solutif.
ADVERTISEMENT
"Hanya dijawab dengan landai pada waktu itu, ya nanti kalau jemaahnya bertambah masyairnya akan turun itu jawaban yang kami terima pada waktu itu," tandas dia.
Yaqut menyebut Saudi menjanjikan biaya masyair akan turun jika jemaah haji lebih banyak. Namun, belum ada informasi soal jumlah kuota haji pada tahun depan.
"Pada waktu itu ya nanti kalau jemaahnya bertambah masyairnya akan turun. Itu jawaban yang kami terima pada waktu itu, karena memang kita kesulitan untuk melakukan negosiasi," pungkasnya.
Suasana malam di Padang Arafah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Pelaksanaan operasional ibadah Haji 1443 H/2022 M telah ditutup di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (18/8). Berakhirnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini ditandai dengan keberangkatan kloter terakhir SOC-43 sebanyak 354 jemaah dari Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Sabtu (13/8).
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, ternyata masih banyak kekurangan yang ditemui selama operasional ibadah haji tahun 2022 berlangsung. Mulai dari masyair yang dikabarkan naik secara mendadak oleh pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi hingga petugas haji yang bermalas-malasan dalam bekerja.
Namun terlepas dari kekurangan selama operasional ibadah haji 2022, jemaah haji Indonesia mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi karena dikenal tertib dan mudah diatur.
Sebelumnya, pekerja dari Syarikah Al Wukala yang bertugas memberikan pelayanan di Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah merasa terkesan dengan jemaah haji Indonesia karena mudah diatur.
Menurut mereka, jemaah haji Indonesia paling tertib dibandingkan dengan jemaah negara lain saat tiba di terminal haji.
"Jemaah Indonesia itu orangnya lebih beradab, sopan santun, rajin beribadah, dan tertib," ujar pegawai Al Wukala, Ibrahim, di sela melayani jemaah haji di Terminal Kedatangan, Jumat (1/7) dikutip dari rilis Kemenag.
ADVERTISEMENT