Menag Sebut PR Kemenag Berat, Sorot Kumpul Kebo di Kampus-Pelecehan di Pesantren

3 Februari 2025 23:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Nasaruddin Umar usai menghadiri peresmian Murugan Temple, di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Nasaruddin Umar usai menghadiri peresmian Murugan Temple, di Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyoroti kehidupan bersama di luar pernikahan atau yang dikenal dengan 'kumpul kebo' di lingkungan kampus. Baginya, kumpul kebo adalah pelanggaran moral yang sangat memperhatikan.
ADVERTISEMENT
“Kumpul kebo itu di mana-di mana jadi ini salah satu hal yang sangat memprihatinkan Kementerian Agama walaupun itu bukan dalam lingkup Kementerian Agama tapi itu pelanggaran moral yang sangat memperhatikan,” kata Nasaruddin dalam Raker bersama Komisi VIII, Ruang Rapat Komisi VIII, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/2).
Selain itu, Nasaruddin juga menyinggung kejahatan seksual di pondok pesantren yang telah mencoreng citra Kementerian Agama (Kemenag). Inilah tugas berat untuk Kemenag dalam menuntaskan kasus tersebut.
“Jadi kemarin kami mengumpulkan tokoh-tokoh agama, isu tentang ini bagaimana mengatasinya? Kejahatan seksual di pondok pesantren itu mencoreng muka kita,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
“Inilah yang sering saya sampaikan juga. Semakin berjarak antara umat dan pemeluknya itu maka semakin berat PR Kementerian Agama,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Nasaruddin, ukuran kesuksesan bukan hanya bagaimana mempertanggungjawabkan anggaran, tetapi juga menyatukan umat dengan agamanya.
“Karena ukuran kesuksesannya itu tidak hanya mempertanggungjawabkan anggaran tapi bagaimana umat semakin menyatu dengan agamanya,” imbuhnya.