Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menag Tutup Bimtek PPIH: Petugas Haji Harus Beri Layanan Terbaik pada Jemaah
27 Maret 2024 23:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menutup acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (27/8). Menag mengingatkan agar para petugas haji memberikan layanan terbaiknya kepada para jemaah.
ADVERTISEMENT
"Bapak-Ibu bukan hanya orang yang dimampukan, namun juga orang yang terpilih. Ada 30 ribu pendaftar, namun Bapak Ibu terpilih. Syukuri ini, siapkan otot tangan, otot bahu untuk membantu jemaah haji," ucap Menag.
Petugas haji harus melayani jemaah dengan sepenuh hati. Anggap mereka seperti orang tua dan keluarga sendiri.
"Anggap jemaah sebagai orang tua sendiri, orang-orang terdekat Bapak-Ibu. Jadi harus memberikan bantuan ketika dibutuhkan," ucapnya.
"Jangan mentang-mentang ada kesempatan ibadah malah tugas utamanya dilupakan," imbuhnya.
Menag menegaskan tak akan segan-segan untuk memulangkan petugas yang lalai, petugas yang tidak mau peduli pada jemaah. Hanya peduli pada dirinya sendiri.
"Kalau ada petugas yang tidak dedicated, maka wajib dikeluarkan lebih dahulu. Siap nggak siap kalau nggak benar akan kita pulangkan. Tahun lalu kita pulangkan karena tidak melaksanakan tugasnya, karena amanah ini bukan main-main," kata Menag.
Dipanggil Presiden Jokowi
ADVERTISEMENT
Menag bercerita dia beberapa waktu lalu dipanggil Presiden Jokowi. Dalam pertemuan itu Jokowi berpesan soal pelayanan haji harus lebih baik dan ramah lansia.
"Jadikan misi haji 2024 layanan jemaah haji terbaik selama pemerintahan Jokowi. Artinya layanan yang diberikan harus lebih baik dari sebelumnya. Tahun lalu kepuasan 94 persen, tahun Ini minimal 95 persen," kata Menag.
Menurutnya, jemaah lansia tahun ini masih cukup banyak yakni 45 ribu, Hal tersebut harus menjadi perhatian. "Harus ada perlakukan dan program khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas," ucapnya.
Perlakuan khusus itu, katanya, bukanya hanya dimaknai sebatas menggendong jemaah. Tetapi juga semua fasilitas yang diberikan harus ramah lansia.
"Banyak faktor lain seperti transportasi lansia harus beda, makanan juga berbeda," ucapnya.
ADVERTISEMENT