Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Menakar Rencana Tembok Besar AS Versi Trump
26 Januari 2017 14:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Donald Trump berjanji untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko. Tujuannya, Trump ingin memutus arus masuknya “bandar narkoba, pemerkosa, dan pembunuh” dari negara di selatan wilayahnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Yang hebat adalah, dia menjanjikan bahwa tembok di sepanjang perbatasan kedua negara itu dibayar oleh pihak Meksiko. Meksiko sendiri, tentu saja, telah menolak keras ide Trump tersebut.
Perintah eksekutif untuk membangun tembok tersebut telah ditandatangani. Dapat dipastikan pelaksanaan proyek miliaran dolar tersebut akan dimulai tahun ini. Namun sebenarnya, bagaimana rencana detail dari mega-proyek proteksionis Trump tersebut?
Nantinya, tembok tersebut akan membelah kota, sungai, dan daerah-daerah terpencil yang tersebar di empat negara bagian: California, Arizona, New Mexico, dan Texas.
Dari batas kedua negara yang panjangnya mencapai 3.100 kilometer tersebut, pemerintah AS telah memiliki pagar kawat pemisah sepanjang 1.000 kilometer. Artinya, masih ada perbatasan sepanjang 2.100 kilometer lagi yang harus ditutup oleh Trump.
ADVERTISEMENT
Trump sendiri berjanji akan membangun sekitar 1.600 kilometer tembok lagi di masa pemerintahannya, sedangkan 500 kilometer sisanya sudah akan ditangani oleh hambatan alami di daerah kering berpasir tersebut.
Trump pernah menyebut bahwa pagar akan dibangun setinggi sekitar 9 meter. Sementara itu dalam paparan media terakhir, ia menyebut bahwa tinggi tembok yang akan dibangun akan mencapai sekitar 15 meter. Tembok tersebut juga akan dibangun ke bawah tanah sedalam 3 meter.
“Percayalah -- dan saya akan membangun tembok besar itu dengan murah,” kata Trump.
Tembok setinggi 15 meter dengan panjang 1600 kilometer. Berapa pundi yang harus dikeluarkan untuk mewujudkannya?
ADVERTISEMENT
Trump sendiri telah menyebutkan bahwa biaya yang dibutuhkan “hanya” sekitar 10 hingga 12 juta dolar atau sekitar 160 triliun rupiah. Meskipun demikian, klaim biaya tersebut ditolak oleh berbagai ahli bangunan.
Salah satunya adalah Konstantin Kakaes. Kakaes dalam sebuah artikel berjudul Bad Math Props Up Trump’s Border Wall di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Technology Review membahas bagaimana biaya pembuatan tembok tersebut tidak akan semurah yang dikatakan oleh Trump.
Untuk 1.000 kilometer pagar yang telah dibangun, pemerintah Amerika Serikat telah menghabiskan 2,3 miliar dolar. Dan itu hanya pagar, bukan bentuk tembok yang dijanjikan oleh Trump. Kakaes melanjutkan bahwa tembok tersebut akan membutuhkan semen sebanyak 12,7 juta meter kubik. Dengan harga per kubiknya sekitar 900 dolar, pembangunan tembok itu akan menghabiskan 9 miliar dolar. Proyek ini juga akan membutuhkan 2,3 miliar kilogram besi, yang akan menghabiskan 4,6 miliar dolar.
ADVERTISEMENT
Selain dua komponen utama pembangunan tembok tersebut, realisasi janji Trump itu akan membutuhkan banyak biaya untuk para buruh pekerjanya. Apabila pembangunan tembok dari tahun 2006 hingga tahun 2009 dijadikan patokan, dana sebesar 15 miliar dolar akan habis untuk proyek Trump ini.
Namun demikian, tentu proyek kali ini akan sangat lebih mahal, terlebih area-area yang kini masih terbuka memiliki kontur tanah dan lingkungan yang lebih lebih sulit untuk ditempati bangunan.
Dari estimasi-estimasi tersebut, sangat mungkin pembangunan tembok tersebut akan memakan biaya sebesar 30 hingga 40 miliar dolar AS atau sekitar 530 triliun rupiah.