Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Menanti Kinerja Saber Pungli Usut Potongan Kompensasi Sopir Angkot di Bogor
7 April 2025 8:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Bupati Bogor Rudy Sumanto menurunkan Tim Saber Pungli untuk mengusut dugaan potongan bantuan insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang seharusnya diberikan kepada para sopir angkot di wilayah Puncak.
ADVERTISEMENT
Rudy menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh ulah sejumlah oknum.
"Pemerintah Kabupaten Bogor, saya selaku Bupati Kabupaten Bogor secara pribadi dan mewakili Pemerintah Kabupaten Bogor, mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor atas ketidaknyamanan ini,” ucap Rudy dalam konferensi pers yang digelar Minggu (6/4).
Lebih lanjut, ia menjelaskan telah mengambil langkah cepat dengan menurunkan Tim Saber Pungli Kabupaten Bogor yang terdiri dari unsur Polres Bogor, Kejaksaan Negeri Bogor, serta Inspektorat Kabupaten Bogor.
"Sudah kurang lebih ada 9 orang yang dimintai keterangan, ada 4 kepala desa, satu dari Dinas Perhubungan, dan dari beberapa kelompok organisasi lainnya," ujarnya.
Rudy menegaskan proses hukum sedang berjalan dan hasil dari penyelidikan akan disampaikan paling lambat pekan depan.
ADVERTISEMENT
Sekilas Kasus
Kompensasi Dedi Mulyadi Buat Sopir Angkot di Puncak Diduga Disunat Rp 200 Ribu
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan kompensasi kepada para sopir angkot di Jalur Puncak. Mereka diminta tidak beroperasi selama sepekan libur Lebaran.
Kompensasi yang diberikan kepada para sopir angkot berupa uang tunai dan sembako dengan nilai Rp 1,5 Juta. Itu terdiri uang tunai Rp 1 juta dan sembako senilai Rp 500 ribu.
Pantauan di lapangan, angkot masih terlihat beroperasi di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Rabu (2/4) atau H+2 lebaran.
Diduga uang kompensasi dari hasil kebijakan Dedi Mulyadi disunat.
Kabid Lalin Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengatakan, dirinya menerima sejumlah laporan perihal kompensasi yang diterima sopir tak sesuai dengan yang dijanjikan.
"Itu ada yang laporan, cuma untuk pembuktian saya lagi mantau betul enggak," ujarnya saat dikonfirmasi.
ADVERTISEMENT
Dadang mengungkapkan, dari laporan itu sopir angkot hanya mendapatkan uang Rp 800 ribu dari total Rp 1,5 juta.
"Iya 1 juta ke Rp 800 berarti ada pemotongan, karena Rp 500 (ribu) bentuknya subsidi barang bukan uang itu yang dapat informasi. Kita lagi pantau,"tegasnya.
Lebih lanjut, Dadang mengatakan, ada sekitar 653 sopir angkot dari tiga trayek Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang, dan Bogor-Cibedug yang diberikan kompensasi.
Ia menegaskan, jika hasil pemantauan yang dilakukan sesuai dengan laporan para sopir pihaknya akan melakukan penindakan tegas.
KKSU Kembalikan Kompensasi Angkot dari Demul Rp 11,2 Juta, Bantah Ada Penyunatan
Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, membantah adanya pemotongan uang kompensasi yang diberikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kepada para sopir angkot di Puncak.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Dedi Mulyadi menelepon salah satu sopir angkot yang uang kompensasinya diduga disunat.
Sopir itu menyebut, ada tiga pihak yang terlibat dalam pemotongan uang kompensasi itu yakni, Dishub Kabupaten Bogor, Organda dan Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU).
Kabid Lalin Dishub Kabupaten Bogor Dadang Kosasih mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan permasalahan terkait uang kompensasi itu. Setelah bertemu pemilik kendaraan, kata Dadang, informasi yang disampaikan kepada Dedi Mulyadi sama sekali tidak benar.
"Hal ini mungkin karena miskomunikasi dari sopir hingga sampai ke Pak Gubernur itu miskomunikasi," ujarnya, Jumat (4/4).
Dadang menegaskan, tidak ada sama sekali pungutan senilai Rp 200 ribu dari uang kompensasi yang dikasih kepada para sopir. Kendati begitu, Dadang membenarkan sopir memberikan uang kompensasi itu, namun bersifat seikhlasnya.
ADVERTISEMENT
Demul Minta Potongan Kompensasi bagi Sopir Angkot di Puncak Diselidiki
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul), bicara soal pemotongan kompensasi bagi sopir angkot di Puncak, Bogor, yang diminta tak beroperasi selama sepekan libur Lebaran. Ia minta, dugaan pemotongan itu diselidiki.
"Ada peristiwa yang sopir dimintai Rp 200 ribuan, dan sopirnya sudah bilang, sudah dikembalikan ceunah. Itu kalau saya selidiki saja, agar tidak jadi kebiasaan," kata Demul, dikutip dari akun instagramnya, @dedimulyadi71, Jumat (4/4).
Dalam video itu, Demul juga menyertakan seorang yang disebut sopir mengaku sudah ada pengembalian uang. Meski begitu, Demul tetap berkeyakinan hal itu untuk diselidiki.
"Logika sederhana: Kalau ada pengembalian, itu artinya didahului oleh pengambilan," kata Demul di instagramnya.
ADVERTISEMENT