Menanti Reaksi Rusia Usai Jenderalnya Tewas Dibunuh Ukraina

18 Desember 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana lokasi ledakan yang dilaporkan menewaskan dua perwira militer di Moskow, Rusia, Selasa (17/12/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lokasi ledakan yang dilaporkan menewaskan dua perwira militer di Moskow, Rusia, Selasa (17/12/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Letnan Jenderal Igor Anatolyevich Kirillov, tewas di Moskow, Rusia pada Selasa (17/12). Pemimpin pasukan pertahanan Nuklir dan Bahan Kimia Angkatan Bersenjata Rusia (RKhBZ) ini meninggal akibat ledakan bom yang disembunyikan di sebuah skuter listrik.
ADVERTISEMENT
Kirillov tewas di sebuah lokasi, yang hanya berjarak 4 kilometer dari Kremlin. Pihak Ukraina mengeklaim, mereka ada di balik tewasnya sang jenderal.
Seperti apa fakta-faktanya?, bagaimana reaksi Rusia setelah ini?, apakah Amerika Serikat membantu Ukraina?, berikut kumparan rangkum:

Kirillov dan Asistennya Tewas

Peristiwa tewasnya Kirillov disiarkan melalui beberapa unggahan aplikasi telegram. Lokasi tempat tewasnya sang jenderal ini nampak hancur.
Suasana lokasi ledakan yang dilaporkan menewaskan dua perwira militer di Moskow, Rusia, Selasa (17/12/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Di lokasi, nampak sebuah lubang terbentuk di suatu gedung. Ada beberapa puing di sekitarnya.
Terlihat pula dua mayat di atas jalan. Diduga itu adalah jenazah Kirillov dan asistennya.

Letnan Jenderal Igor Kirilov, Pemimpin Pasukan Rusia di Bidang Pertempuran Kontaminasi dan Radiasi Nuklir

Dikutip dari AFP, tugas Kirillov adalah mengawasi unit pertahanan militer terkait Radiologi, Kimia, dan Biologi.
ADVERTISEMENT
Pada Oktober 2024, Kirillov disanksi Inggris. Oleh Inggris, Kirillov dituduh sebagai otak dugaan penggunaan senjata kimia saat invasi Rusia ke Ukraina.
Oktober silam, Inggris menyatakan tindakan Kirillov menggunakan senjata kimia di Ukraina adalah biadab. Inggris percaya Kirillov punya peran penting dalam pengembangan dan pengerahan senjata kimia Rusia di Ukraina.
Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, menghadiri konferensi pers di Moskow, Rusia, dalam foto yang diambil dari video yang dirilis pada 5 November 2024. Foto: Russian Defence Ministry/Reuters
Tuduhan penggunaan senjata kimia dibantah keras oleh Rusia. Moskow menegaskan, tidak punya senjata kimia militer. Akan tetapi, Rusia menolak untuk lebih transparan mengenai kepunyaan dan penggunaan senjata kimia itu.
Kematian Kirillov pada Selasa ini pun menjadikannya sebagai pejabat militer tertinggi Rusia pertama, yang tewas terbunuh sepanjang perang Ukraina.

Ukraina Akui Telah Bunuh Kirilov

Begitu Kirilov tewas, Ukraina segera mengakui bahwa ledakan itu adalah ulah mereka. Hal itu disampaikan seorang sumber dari badan keamanan Ukraina (SBU) kepada AFP.
ADVERTISEMENT
Sumber itu mengatakan, tewasnya Kirillov adalah hasil dari operasi khusus yang dilakukan oleh SBU di Moskow. Kirillov adalah kepala unit senjata kimia, biologi, dan radiologi militer Rusia.
Anggota militer Rusia berbaris dalam barisan saat latihan parade militer, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Lapangan Merah di pusat kota Moskow, Rusia (5/5/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
“Pembunuhan Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan pertahanan radiasi, kimia, dan biologi Angkatan Bersenjata Rusia, merupakan operasi khusus yang dilakukan oleh SBU," kata sumber itu seperti dikutip dari AFP.
"Kirillov adalah penjahat perang dan target yang sepenuhnya sah, karena ia memberi perintah untuk penggunaan senjata kimia terlarang terhadap militer Ukraina," katanya.
Jubir Kemlu AS, Matthew Miller. Foto: Kemlu AS

Amerika Serikat Tak Tahu dan Tak Terlibat Pada Operasi Pembunuhan Kirilov

ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) mengaku tak mengetahui rencana pembunuhan Kirilov.
"AS tak tahu menahu (pembunuhan Kirilov), dan tidak terlibat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, dikutip dari AFP, Rabu (18/12).
ADVERTISEMENT
Tetapi, Miller memaparkan beberapa langkah kontroversial Kirilov. Salah satunya adalah penggunaan senjata kimia di garis depan pertempuran, yang melanggar konvensi tentang senjata kimia.
Tudingan keterlibatan AS dan negara-negara barat sempat dilempar oleh Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.