Menanti Wujud Sekolah Gratis Kang Jack, Juru Parkir Fikom Unpad

8 Desember 2017 15:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembangunan sekolah gratis Kang Jack (Foto: Dok. Kang Jack)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan sekolah gratis Kang Jack (Foto: Dok. Kang Jack)
Pembangunan sekolah gratis yang diinisiasi oleh petugas parkir Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad), Kang Jack, terus berjalan. Menurut Kang Jack, saat ini pembangunan gedung sekolah tersebut sudah mencapai 65 persen.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah berkat doa dan bantuan dari kumparan, bangunan sudah sampai 65 persen, tinggal nunggu pengecoran," kata pria bernama asli Suryaman tersebut kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (8/12).
Pembangunan sekolah gratis Kang Jack (Foto: Dok. Kang Jack)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan sekolah gratis Kang Jack (Foto: Dok. Kang Jack)
Dana pembangunan sekolah yang dinamai TPA Raudlatul Jannah itu berasal dari 815 donatur yang dikumpulkan kumparan melalui kitabisa.com. Dari target Rp 150 juta, terkumpul donasi lebih banyak, yakni Rp 168 juta.
Kang Jack mengatakan, dirinya sempat berpikir panjang saat akan memasang wiremesh, bondek, dan besi-besi bangunan. Sebab ketiga unsur tersebut menurutnya yang memakan biaya paling banyak.
Pembangunan sekolah gratis Kang Jack (Foto: Dok. Kang Jack)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan sekolah gratis Kang Jack (Foto: Dok. Kang Jack)
Saat ini Kang Jack dan para tukang bangunan yang membantunya sedang bersiap mengecor bangunan sekolah lantai 2. Dia berharap tak lama lagi sekolah yang diimpi-impikannya itu terwujud.
Sekolah ini memang sudah diimpikan oleh Kang Jack sejak bertahun-tahun yang lalu. Awalnya pria asal Rancaekek, Bandung, tersebut menyisihkan Rp 10.000 dari penghasilan hariannya sebesar Rp 65.000.
ADVERTISEMENT
Selama ini anak-anak yang mengikuti sekolah gratis tersebut belajar di rumah Kang Jack. Istri Kang Jack dan beberapa relawan guru bantu setiap hari tekun mengajari mereka belajar.
Kang Jack rela rumahnya disulap jadi ruang belajar bagi anak-anak kurang mampu itu. Dia juga tak keberatan jika setiap malam harus tidur di 'ruang kelas'.