Mencari Jejak Tablet PCC di Pasar Pramuka

17 September 2017 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pasar Pramuka (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Pramuka (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Obat PCC atau Paracetamol Caffeine Carisoprodol mengakibatkan lebih 60 anak-anak dan remaja di Kendari seperti orang gila, dua di antaranya tewas. Tablet PCC yang diedarkan pengedar di Kendari diduga dipasok dari Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Hal ini menyusul temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Makassar yang menyita 29 ribu butir PCC tak lama setelah tragedi di Kendari pecah.
ADVERTISEMENT
Pasar Pramuka memang bisa disebut sebagai lokasi utama penjual obat-obatan hingga alat kesehatan terbesar di Indonesia. Tak cuma orang biasa, para pekerja medis tak jarang berbelanja di sini.
Tak hanya menjual obat obatan legal, sudah bukan rahasia lagi ada juga oknum tertentu yang menjual obat resep dokter di pasar yang selalu ramai ini.
Hal itulah yang ingin dibuktikan kumparan (kumparan.com), Minggu (17/9), utamanya untuk mengetahui peredaran pil PCC di pasar tersebut.
Gedung pasar itu memiliki 5 lantai. Lantai pertama menjual segala jenis obat-obatan, lantai kedua menjual alat kesehatan dan lantai-lantai selanjutnya kosong, tak ada aktivitas jual beli.
Namun rupanya melacak jejak PCC di Pasar Pramuka bukan hal yang mudah, apalagi saat ini aparat gencar merazia pil PCC.
ADVERTISEMENT
kumparan mendatangi 15 toko dan apotek rakyat yang ada di Pasar Pramuka. Namun semuanya menjawab tak tahu dan tak ada tablet PCC. Tak jarang mereka menjawab dengan nada kurang enak.
Di tengah usaha pencarian itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampiri. Dia terlihat seperti seorang calo penjual obat.
"Mau beli apa obatnya?" tanya calo yang berinisial N tersebut.
Dengan sedikit berbasa-basi, awalnya kumparan menjelaskan ingin mencari obat penenang agar bisa santai tanpa beban pikiran. Mendengar hal itu, dia pun menjawabnya dengan tawaran obat lain.
"Ada nih obat buat tenang, Dumolid yang kayak dipakai Tora Sudiro, Rp 800 ribu saja. Di saya mah banyak, kalau Mas punya cewek yang lagi hamil pun ada obat buat ngegugurin kandungan. Udah sering kok di sini," ujarnya sambil berbisik.
ADVERTISEMENT
"Enggak punya uang segitu Mas, nyarinya yang puluhan ribu aja per strip. Kalau PCC ada enggak," dalih kumparan.
Pil PCC ilegal di Makassar (Foto: ANTARA/Dewi Fajriani)
zoom-in-whitePerbesar
Pil PCC ilegal di Makassar (Foto: ANTARA/Dewi Fajriani)
Calo tersebut mengatakan bahwa memang dulunya dia menjual tablet PCC. Namun, karena belakangan ini sudah diperbincangkan di media makanya dia berhenti menjualnya.
"Sudah enggak jual lagi obatnya. Udah pada dicari sama BPOM, polisi juga. Tiga hari yang lalu teman saya ketangkap. Lagian itu harganya murah. Saya dapat apa kalau jual gituan," ucapnya.
Namun, jika mau membeli dengan jumlah yang banyak maka akan diusahakan untuk diambilkan di sebuah tempat tersembunyi.
"Bisa sih Mas, tapi kalau mau beli banyak nanti saya ambilin. Itu harga keseluruhannya dapat Rp.1.300.000," ujarnya tanpa menjelaskan lebih detail berapa banyak PCC yang didapat apabila membeli dengan jumlah sebanyak itu.
ADVERTISEMENT