Mencoba Layanan GoJek, Uber, dan Grab Bersamaan

14 Januari 2017 6:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Mencoba ojek online. (Foto: Prima Gerhard S/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mencoba ojek online. (Foto: Prima Gerhard S/kumparan)
Ojek online telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Jakarta. Sejumlah pilihan tersedia, mulai dari yang menawarkan harga murah sampai pelayanan istimewa. Apa saja perbedaannya bila dicoba secara bersamaan?
ADVERTISEMENT
Tim kumparan membandingkan bagaimana pelayanan ketiganya, khususnya pada layanan ojek motor Go-Jek (GO-RIDE), Grab (GrabBike), dan Uber (UberMOTOR).
Kami memesan tiga layanan tersebut pada waktu yang sama, dari tempat yang sama, dan menuju tujuan yang sama pula. Dari kantor kumparan di Jalan Jatimurni, Jatipadang ke Stasiun Pasar Minggu di masa rush hour, kami mencoba berbagi pengalaman menggunakan transportasi ojek online.
Hal yang dilihat tentu saja harga, alasan utama kebanyakan konsumen memilih menggunakan transportasi online ketimbang yang lain. Faktor lain yang juga dilihat adalah: performa aplikasi, kondisi motor, performa driver, kecepatan, dan juga kepatuhan lalu lintas. Berikut video pengalaman tim menggunakan layanan GO-JEK, Grab, dan Uber:
Kecepatan Pemesanan
Sebelum perjalanan (Foto: Tio Ridwan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sebelum perjalanan (Foto: Tio Ridwan/kumparan)
Ketiga reporter kami menjajal masing-masing layanan ojek tersebut dan menggunakan gawai dengan tipe yang sama untuk memesan.
ADVERTISEMENT
Soal pelayanan driver sebelum perjalanan, masing-masing memiliki cara sendiri. GrabBike menelepon untuk memberikan konfirmasi di mana posisi pelanggan, sementara driver Uber lewat SMS dan GO-JEK langsung datang ke lokasi.
Driver Go-Jek tiba lebih dulu ke lokasi, berselang beberapa detik kemudian datang driver GrabBike dan Uber. Waktu kedatangannya tak jauh beda.
Harga
Harga (Foto: Tio Ridwan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Harga (Foto: Tio Ridwan/kumparan)
Dalam percobaan yang dilakukan saat rush hour ini, Uber menjadi penyedia layanan yang menawarkan harga paling murah dalam perjalanan dari Jalan Jatimurni ke Stasiun Pasar Minggu. GO-JEK menjadi yang paling mahal dengan mematok harga Rp 15.000 untuk perjalanan sejauh enam kilometer. Layanan Grab lebih murah dengan Rp 11.000, meskipun harga tersebut jauh di atas Uber yang hanya mematok harga sebesar Rp 5.000.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, Uber memiliki aturan khusus terkait pembatalan pesanan. Sebelum melakukan simulasi tersebut, tim kumparan sengaja membatalkan pemesanan tiga ojek online tersebut setelah mendapatkan driver. Hasilnya, Uber menjadi satu-satunya layanan yang menerapkan tambahan biaya ketika pelanggan sempat membatalkan pesanan, dengan besaran Rp 5.000. Biaya tersebut ditambahkan di biaya normal. Maka, kumparan membayar total Rp 10.000 untuk perjalanan tersebut--masih tetap lebih murah ketimbang GO-JEK dan Grab.
Sebelumnya, kalkulasi dan mekanisme harga di transportasi online pernah dibahas di kumparan pada artikel ini.
Perjalanan
Performa driver (Foto: Tio Ridwan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Performa driver (Foto: Tio Ridwan/kumparan)
Driver Go-jek tiba lebih dulu. Perjalanan dari Jatimurni hingga Stasiun Pasar Minggu ditempuh dalam waktu 10 menit. Grab tiba dalam waktu 10 menit pula. Uber menyusul dengan waktu 11 menit.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan, para driver memacu kendaraannya di angka 30 hingga 40 kilometer per jam. Angka tersebut kami nilai tepat dengan kondisi jalan yang ramai dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh. Namun sayangnya, ketiganya memilih untuk melawan arus untuk tiba di Stasiun Pasar Minggu.
Begitu pengalaman dari kumparan. Bagaimana pengalaman Anda dalam menggunakan transportasi model baru tersebut? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!