Mencoba Sensasi Terapi Lebah: Bagai Disuntik Jarum

15 Januari 2017 8:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Lebah yang digunakan untuk terapi. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lebah yang digunakan untuk terapi. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Banyak orang takut dengan sengatan lebah. Tak heran, sengatan lebah dapat membuat bagian tubuh menjadi bengkak dan nyeri. Bukan hanya itu, kadang pula sengatannya membuat demam di sekujur tubuh.
ADVERTISEMENT
Namun, sengatan lebah ternyata bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan. Berbagai penyakit pun bisa disembuhkan dengan terapi lebah.
Di Indonesia, salah satu terapi lebah yang terkenal adalah Klinik Terapi Sengat Lebah Wima. Klinik milik terapis Wima Mulaji Harsono ini telah menangani ribuan pasien sejak tahun 2002.
Wima tak sembarangan menggunakan lebah dalam terapinya. Dibutuhkan lebah madu khusus, yakni Apis Mellifera dalam terapi Wima. Beragam penyakit yang dapat disembuhkan dengan terapi sengatan lebah ini di antaranya stroke, alzheimer, kanker, dan vertigo.
kumparan diizinkan melihat proses pengobatan di klinik terapi Wima, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (14/1). Saat itu, ada tiga pasien yang datang ke klinik terapi Wima.
Pasien berkonsultasi terkait terapi sengat lebah (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasien berkonsultasi terkait terapi sengat lebah (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Pertama, pria asal Wonosobo ini memeriksa tekanan darah pasien. Pasien dengan tekanan darah yang terlalu rendah tidak akan dilayani karena dikhawatirkan tidak kuat menerima sengatan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, area yang akan diterapi pertama kali adalah bagian tengkuk. "Ini untuk mendeteksi apakah pasien ada alergi dan mendeteksi daya tahan tubuh," ujarnya.
Wima mengambil satu ekor lebah dari sebuah toples dengan penjepit. Dia meletakkannya di atas tengkuk pasien selama sekitar 30 detik. Lebah ini menyisakan sengatan yang masih aktif. Inilah saat lebah bereaksi.
"Rasanya seperti disuntik pakai jarum, sakitnya hanya sebentar saja," ujar pasien tersebut.
Dua jam kemudian, lebah yang baru saja mengeluarkan sengatan itu mati. Seperti jarum suntik, lebah-lebah ini hanya sekali pakai.
"Inilah kuasa Tuhan, lebah diciptakan seperti ini agar steril," katanya.
Lebah yang digunakan untuk terapi (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lebah yang digunakan untuk terapi (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Pasien berikutnya disengat di bagian kaki. Dia menderita reumatik sehingga kesulitan berjalan.
Laki-laki berusia 70 tahun ini mengaku sudah tiga kali berobat ke klinik Wima dan merasa terus membaik. Dia yang sebelumnya kesulitan berjalan, kini sudah mulai kuat melangkah beberapa ratus meter.
ADVERTISEMENT
Banyak yang menjadi pelanggan terapi lebah Wima. Dari kalangan selebritis hingga pasien mancanegara pernah ditanganinya. Terapi alami sengatan lebah ini terbukti efektif bagi banyak orang.
Jadi bagaimana, berminat mencoba terapi lebah?