Mendagri: Alat Rapid Test Mampu Petakan Seberapa Besar Daerah Terdampak Corona

22 Maret 2020 0:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memimpin Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Humas Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memimpin Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 di Provinsi Jawa Barat. Foto: Dok. Humas Kemendagri
ADVERTISEMENT
Pemerintah menyiapkan paket reagent atau cairan senyawa kimia untuk rapid test virus corona ke Indonesia. Alat rapid test virus corona ini pun siap untuk disebar ke seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut, pemerintah akan lebih dulu mengirim alat rapid test ke lokasi yang menjadi pusat penyebaran corona di Indonesia.
"Nanti rapid test dari pemerintah pusat akan dibagikan ke daerah untuk melakukan pemeriksaan dengan teknis tertentu. Dari situ juga kita bisa mendapatkan peta bahwa, daerah Sumsel ini misalnya apakah ada yang terpapar COVID-19 atau tidak," ujar Tito dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3).
Dia meminta agar daerah yang telah menerima alat rapid test untuk segera menggelar tes massal. Sehingga penyebaran virus corona dapat segera dikendalikan.
Adapun data terbaru kasus corona di Indonesia yaitu ada 450 orang yang dinyatakan positif terinfeksi corona. Sementara 38 orang dinyatakan meninggal dan 20 orang sembuh.
Petugas ambulans yang mengenakan pakaian hazmat, tiba di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (5/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Salah satu wilayah dengan tingkat penyebaran corona terbesar yaitu DKI Jakarta, dengan rincian 268 orang di Jakarta dinyatakan positif corona, 25 orang meninggal, dan 17 orang dinyatakan sembuh.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sendiri akan menyiapkan 1 juta alat rapi test. Namun saat ini, pemerintah baru menerima 150 ribu paket untuk rapid test virus corona.
"Pemerintah akan siapkan 1 juta rapid test, sudah barang tentu ini akan bertahap masuknya. Reagent yang kami terima besok sekitar 150 ribu, akan kita distribusikan ke provinsi," ujar Yuri di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (21/3).