Mendagri Anggap Aksi 287 hanya Merugikan Banyak Pihak

28 Juli 2017 11:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Antara/Destyan Sujarwoko)
zoom-in-whitePerbesar
Mendagri Tjahjo Kumolo. (Foto: Antara/Destyan Sujarwoko)
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menyindir sejumlah aksi yang menolak penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
ADVERTISEMENT
Menurut Tjahjo, demonstrasi yang sering dilakukan merugikan banyak pihak. Ia mengklaim tak ada nikmat yang dirasakan aparat keamanan pun masyarakat jika demonstrasi dilakukan hampir setiap hari.
"Kalau setiap hari demo, dikira polisi enak apa? Enggak ada uangnya, kejaksaan juga sama kalau ada Pilkada anggaran keamanan juga terbatas, BIN juga," kata Tjahjo di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
Demo yang dikritik Tjahjo pelaksanaannya adalah aksi 287. Demonstrasi yang digagas oleh Presidium Alumni 212 itu rencananya akan diikuti oleh beragam elemen, mulai dari alumni Aksi 411, 212, 313, dan beberapa organisasi yang turut menolak Perppu Ormas.
"Ormas yang ada di NKRI hukumnya wajib asas Pancasila. Yang asas Pancasila dicantumkan dalam AD/ART saja bisa menyimpang, apalagi yang tidak mencantumkan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Suasana Masjid Istiqlal saat ini (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Istiqlal saat ini (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Aksi 287 rencananya akan dilaksanakan siang ini setelah salat Jumat. Massa akan bergerak dari Masjid istiqlal untuk long march menuju Bundaran Patung Kuda. Sementara itu 20 orang perwakilan aksi 287 akan menyerahkan simbol uji materi penolakan Perppu Ormas ke MK, dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum HTI.