Mendagri Cek Penerapan PSBB Depok dan 'Sharing' Penanganan Corona

5 Mei 2020 2:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian (tengah) saat tinjau pelaksanaan PSBB Kota Depok, Jawa Barat, Senin (4/5). Foto: Dok. Kemendagri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian (tengah) saat tinjau pelaksanaan PSBB Kota Depok, Jawa Barat, Senin (4/5). Foto: Dok. Kemendagri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, melakukan kunjungan kerja ke Depok, Jawa Barat, pada Senin (4/5). Kunjungan ini dalam rangka koordinasi, monitoring, evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Mendagri disambut di Balai Kota Depok oleh Wali Kota Depok, jajaran Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para Camat, serta Ketua Majelis Agama setempat.
“Tujuan kami datang ke sini adalah sharing, jadi bukan untuk briefing, top down. Justru ini memberikan informasi bagi kita perwakilan dari Pusat, dan kita mendapat masukan dari Bapak/Ibu. Tapi pemikiran kita adalah sama, yaitu untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah COVID-19,” ungkap Tito.
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian (kiri) saat tinjau pelaksanaan PSBB Kota Depok, Jawa Barat, Senin (4/5). Foto: Dok. Kemendagri
Tito menjelaskan, Depok adalah wilayah penting yang terikat dengan Jakarta dalam konteks pandemi saat ini. Tidak saja karena kasus awal corona Indonesia muncul di Depok, namun juga karena eratnya keterkaitan sosial-ekonomi Depok dan Jakarta.
Karena itulah, kata Dia, Depok perlu mendapat perhatian besar agar penanganan pandemi di wilayah tersebut optimal.
ADVERTISEMENT
“Kita lihat dari Jakarta sekarang, Jakarta tertinggi yang positif, pasti otomatis berdampak pada daerah sekitarnya, karena orang Depok banyak yang bekerja di Jakarta, sama dengan kota-kota satelit lainnya,” ujar Tito.
“Karena itulah Kemendagri memberikan perhatian kepada daerah-daerah yang menjadi daerah merah tertinggi,” imbuhnya.
Sebagai salah satu krisis terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah manusia, wabah COVID-19 diakuinya memiliki efek domino yang menyentuh berbagai sektor, di samping sisi kesehatan. Oleh karena itu, baginya, mengutamakan kesehatan masyarakat sekaligus menyelamatkan perekonomian adalah dua hal yang perlu diselamatkan sekaligus.
Tito mengingatkan bahwa yang mesti menjadi prioritas utama pemerintah baik pusat maupun daerah dalam upaya penanganan corona yaitu sisi kesehatan masyarakat. Namun di samping itu perlu juga bagi pemerintah untuk tetap menjaga arus ekonomi, terutama untuk menyokong pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kita melihat bahwa krisis kesehatan di Indonesia juga berdampak pada ekonomi, dari yang besar sampai yang kecil, dari perusahaan besar, menengah, sampai yang mikro, dan ultra mikro, semua terdampak, semua mengalami. Oleh karena itu, kita tetap mengutamakan kesehatan publik, karena menyangkut nyawa, tapi kita juga bisa menyelamatkan ekonomi agar jangan sampai mati sama sekali,” tegasnya.
Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian (kiri) saat tinjau pelaksanaan PSBB Kota Depok, Jawa Barat, Senin (4/5). Foto: Dok. Kemendagri
“Inilah ujian kepemimpinan, di masa krisis memerlukan terobosan kreatif, memerlukan kemampuan inovatif. Silakan keluarkan semua yang ada sepanjang dalam koridor hukum sehingga bagaimana caranya kesehatan publik, penanganan Covid ini bisa ditekan, ekonomi bisa hidup dan kemudian permasalahan cepat selesai,” imbuhnya.
Tito saat itu turut didampingi Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik, Plt. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Bahtiar, Plt. Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal, serta Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.