Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mendagri Singapura Klaim Ada Warganya Jadi Radikal Akibat Ceramah UAS
23 Mei 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam pada Senin (23/5/2022) melaporkan, seorang remaja berusia 17 yang mengikuti ceramah UAS, meyakini bom bunuh diri sebagai tindakan kemartiran.
Remaja itu kemudian ditahan sesuai dengan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri pada Januari 2020. Remaja tersebut mengaku telah menonton ceramah UAS melalui YouTube. Dia mulai percaya, mati sebagai pelaku bom bunuh diri akan mendapat pahala di surga.
"Jadi Anda dapat melihat khotbah Somad memiliki konsekuensi dunia nyata," kata Shanmugam, dikutip dari The Straits Times.
Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) menyebut ceramah UAS sebagai ajaran ekstremis dan segregasionis. Hal itu dinilai tidak dapat diterima dalam masyarakat multi ras dan multi agama Negeri Singa. Shanmugam menuding UAS sebagai sosok pemecah belah.
ADVERTISEMENT
Atas penolakan yang menimpa UAS itu, pendukung UAS membanjiri halaman media sosial Presiden Halimah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan beberapa pejabat dan lembaga politik lainnya dengan tagar #SaveUstadzAbdulSomad.
Shanmugam mengungkap, salah satu komentar di unggahan salah satu pemimpin Singapura bahkan berisi ancaman serangan di Singapura seperti insiden 9/11 di New York 2001. Shanmugam mengatakan komentar itu telah dihapus oleh pihak Facebook Meta.
Tak hanya itu, komentar lain juga menyerukan agar Singapura dibom dan dihancurkan.
"Negara kecil namun begitu arogan hanya dengan satu rudal dan Anda tamat," kata salah satu netizen, menurut pengakuan Shanmugam.
Pada pekan lalu MHA mencatat, sebelum berangkat ke Singapura, UAS memberikan pernyataan terbuka bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina dan dianggap sebagai operasi syahid.
ADVERTISEMENT
UAS juga disebut telah membuat komentar yang merendahkan agama lain, seperti Kristen. Dia menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin kafir. UAS pun secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir.
Shanmugam mengatakan, apabila ada seseorang di Singapura yang mengatakan hal serupa, maka orang itu akan didatangi oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri dan dipenjara.
"Bahasanya, retorikanya, seperti yang Anda lihat, sangat memecah belah, sama sekali tidak dapat diterima di Singapura," kata Shanmugqm.
"Kerukunan ras, agama kami menganggap (ini) mendasar bagi masyarakat kami dan sebagian besar warga Singapura menerima itu," sambung dia.
"Somad, kami telah mengenalnya selama beberapa waktu - beberapa orang yang telah diselidiki ISD (Departemen Keamanan Internal) di Singapura untuk (investigasi kasus) radikalisasi, salah satu hal yang kami tangkap adalah bahwa mereka menonton video Somad; mengikuti khotbahnya," tambah Shanmugam.
ADVERTISEMENT
Live Update