Mendatangi Pesantren Habib Bahar yang Diduga Jadi Lokasi Penganiayaan

19 Desember 2018 16:14 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan pesantren Habib Bahar bin Smith di Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan pesantren Habib Bahar bin Smith di Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Habib Bahar bin Smith ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan penganiayaan terhadap dua orang pemuda. Penganiayaan tersebut dilakukan oleh Habib Bahar pada 1 Desember lalu di kawasan Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
kumparan coba menelusuri lokasi penganiayaan yang diduga berlangsung di pekarangan belakang pondok pesantren Tajul Aliwiyin asuhan Habib Bahar, kawasan Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat tiba di lokasi, jalan masuk menuju pesantren dijaga belasan santri. Menurut salah satu santri, mereka berjaga di lokasi tersebut untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Ini penjagaan karena ada keluarga Habib Bahar juga di dalam, takutnya ada yang tidak diinginkan terjadi," ucap santri yang tak mau disebut namanya, Rabu (19/12). Santri tersebut tidak menyangkal alasan penjagaan juga untuk merespons adanya kasus yang melibatkan Habib Bahar di kepolisian.
Spanduk terpasang di jalan menuju pesantren Habib Bahar di Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk terpasang di jalan menuju pesantren Habib Bahar di Bogor. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
Pesantren yang di depannya tertancap bendera emas dan cokelat bertuliskan Habib Bahar bin Smith itu tak mudah dimasuki oranag luar. Karena beberapa di antara santri tersebut, terlihat berada di tengah jalan masuk menuju pesantren.
ADVERTISEMENT
kumparan kemudian menelusuri rumah Joni (nama samaran) yang diduga korban penganiayaan Habib Bahar. Rumah remaja itu terletak di kawasan Kampung Babakan Sawah Baru, Desa Babakan, Bogor.
Saat tiba di lokasi, beberapa tetangga mengaku tidak kenal dengan Joni. Beberapa dari tetangga hanya tahu, kadang Joni menjaga parkiran yang ada di depan masjid dan pertigaan jalan depan rumahnya.
Hanya seorang penjaga masjid yang berada di dekat rumah Joni yang mau sedikit bercerita. Laki-laki yang enggan menyebut nama itu mengatakan tidak kenal secara langsung dengan Joni. Dia hanya tahu Joni memang kerap tidak berada di rumah. Joni punya seorang adik, ibunya sudah meninggal dunia, dan ayahnya bekerja.
Rumah diduga korban penganiayaan Habib Bahar di Bogor. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah diduga korban penganiayaan Habib Bahar di Bogor. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
Mengenai keberadaan Joni, tidak ada yang tahu. Apalagi, sebelum penganiayaan terjadi, warga sekitar rumahnya tidak terlalu akrab dengan remaja itu.
ADVERTISEMENT
Saat kumparan menyambangi lokasi parkiran yang biasa dijaga Joni, seorang juru parkir mengaku kenal. Joni terakhir kali terlihat pada Sabtu (15/12). Tapi juru parkir itu kini tak tahu kemana perginya Joni.
Habib Bahar diduga menganiaya dua pemuda di pesantren asuhannya. Ia sebelumnya meminta santrinya untuk mencari keberadaan dua pemuda tersebut dan membawanya ke pesantrennya.
Habib Bahar bin Ali bin Smith menjawab pertanyaan wartawan sebelum menjalani pemeriksaan perdana di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Bahar bin Ali bin Smith menjawab pertanyaan wartawan sebelum menjalani pemeriksaan perdana di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/12/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Penganiayaan Habib Bahar dan anak buahnya ini menyebabkan dua remaja tersebut mengalami luka di bagian wajah dan kepalanya. Selain itu, mereka menggunduli keduanya.
Menurut penyelidikan polisi, Habib Bahar kesal karena salah satu dari korban mengaku sebagai Habib Bahar bin Smith kepada panitia sebuah acara di Seminyak, Bali.
Kini kuasa hukum Bahar, Azis Yanuar, sudah mengirimkan surat permohonan penangguhan penahanan ke Ditreskrimum Polda Jabar sejak Bahar resmi ditahan. Ia beralasan, Bahar selama diperiksa kooperatif dan dijamin tidak ada niatan untuk melarikan diri.
ADVERTISEMENT
“Alasannya dia juga sakit. Sakit maag kronis,” ujar Azis