Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Menelisik Pertemuan 4 Mata Prabowo-Megawati, Kans PDIP Gabung Kabinet Menguat?
8 April 2025 21:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri digelar secara empat mata di kediaman pribadi Megawati di kawasan Teuku Umar, Jakarta Pusat, tidak bisa dianggap sebagai silaturahmi Lebaran semata.
ADVERTISEMENT
Pertemuan ini menimbulkan tanda tanya besar. Apakah Prabowo tengah merayu banteng merah itu masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran?
Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang turut hadir dalam pertemuan itu menjelaskan pertemuan tersebut lebih bersifat kekeluargaan, bukan politik formal.
"Kalau malam ini kan antara Pak Prabowo dan Bu Mega memang hubungan selama ini baik-baik saja dan bersahabat sehingga ya pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak yang dibahas oleh kedua tokoh ini," kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (8/4).
Namun, suasana akrab tak bisa serta-merta menutup kemungkinan bahwa pertemuan dua tokoh bangsa itu punya makna politik yang di dalamnya. Apalagi, Dasco mengatakan bahwa sebagian reuni MegaPro itu berlangsung secara tertutup.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak tahu. Karena pertemuannya lebih banyak 4 mata,” katanya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, Prabowo tidak datang sendirian. Ia didampingi sejumlah tokoh kunci Gerindra dan anggota Kabinet Merah Putih seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Luar Negeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Letkol Teddy, dan Ketua Bappilu Gerindra Aries Marsudiyanto.
Sosok yang mendampingi Megawati juga tak kalah menarik. Malam itu Megawati didampingi oleh Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BIN.
Lebih lanjut, Dasco menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak dirancang secara formal, melainkan ajakan spontan.
“Kebetulan aja itu abis rapat kemarin, saya juga tiba-tiba kok diajak,” katanya.
Apalagi soal lokasi pertemuan di Teuku Umar yang notabene merupakan markas PDIP, Dasco menilai hal itu hal wajar.
ADVERTISEMENT
Meski bersifat kekeluargaan, Dasco mengatakan tetap ada perbincangan strategi dari pertemuan tersebut. Menurutnya, diskusi dua tokoh bangsa ini juga menyinggung situasi global dan semangat kebangsaan ke depan.
“Ya, sebenarnya kan lebih bagaimana menghadapi situasi global yang pada saat ini juga banyak menempa negara-negara lain dan kedua tokoh saling bertukar pikiran dan juga mendapatkan pengalaman apalagi Ibu Mega kan juga berpengalaman juga memimpin Indonesia di waktu yang lalu, juga menghadapi saat-saat yang kurang lebih juga ada masa-masa krisis,” tuturnya.