Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Menelusuri Jejak Surat Kaleng Peneror Ustaz di Depok
8 Maret 2018 12:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Paket kiriman berupa surat ancaman penculikan terhadap 10 ustaz masih menjadi sebuah misteri warga Depok, terutama warga di sekitaran Perumahan Grand Depok City (GDC). Hingga saat ini, polisi mengaku masih menyelidiki dan mencari pelaku untuk mengungkap maksud dari surat kaleng tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (8/3), kumparan (kumparan.com) menyambangi Cluster Gardenia Blok Q RT3/ RW4, Perumahan Grand Depok City, Sukmajaya, Depok. Lokasi tersebut merupakan tempat ditemukanya surat berisi ancaman yang ditujukan untuk ustaz Shobur.

Setiba di lokasi, sayangnya empat ustaz yang disebut di surat kaleng dan tinggal di Perumahan GDC sedang tidak ada di tempat. Namun, kumparan bertemu dengan Asep Saputra (21), satpam perumahan yang pertama kali menemukan surat kaleng itu.
Asep menceritakan, surat kaleng itu ditemukan dalam keadaan terbungkus rapi di dalam map berwarna coklat. Namun, saat itu ia tak mengetahui isi dari surat tersebut.
"Jadi sekitar pukul 20.30 WIB hari Kamis (1/3) kemarin saya baru tiba di pos, karena saat itu posisinya hujan jadi saya agak telat. Waktu saya mau masuk ke dalam pos dan buka pintu pos, surat itu tergeletak di lantai peris di bawah jendela kaca pos satpam," ujar Asep di Perumahan GDC, Kamis (8/3).
ADVERTISEMENT

Ia mengatakan saat itu ada dua surat kaleng, yakni untuk ustaz Shobur dan ustaz Qurtubi. "Saya langsung serahkan saat itu juga kepada Ahmad Jamari yang merupakan rekan kerja saya, karena posisinya dekat dengan kediaman ustaz Shobur," jelasnya.
Dua hari kemudian, Sabtu (3/3), Asep dipanggil oleh ustaz Shoburi ke rumahnya terkait surat tersebut. Saat itu, sudah banyak warga lain yang berkumpul di rumah ustaz Shoburi.
"Dan akhirnya saya tahu isi surat itu dan saya ceritakan bagaimana saya nemuin surat itu. Setelah itu, surat tersebut diamanin Pak RT dan Pak RW, dan langsung kontak polisi," tambah Asep.

Saat ini, penjagaan di Perumahan GDC ditambah. Selain satpam yang berjumlah 14 orang dan berjaga bergantian, ada juga polisi yang berjaga.
ADVERTISEMENT
Kapolres Depok AKBP Didik Sugiarto sebelumya mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi sudah memeriksa beberapa orang saksi terkait kejadian tersebut.
"Masih dalam penyelidikan. Kita sudah periksa 5 saksi," kata Didik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).