Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menelusuri Rumah Siti Elina, Wanita Bersenpi Hendak Terobos Istana
26 Oktober 2022 8:43 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Teka-teki sosok wanita yang membawa senjata api saat akan menerobos Istana Kepresidenan di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, mulai terungkap. Wanita itu bernama Siti Elina.
ADVERTISEMENT
kumparan menelusuri kediaman Siti Eliana di Kampung Mangga, Gang Syawal 4, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (25/10) malam. Sesampainya di lokasi, rumah itu terlihat sepi.
Hanya ada aparat Kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi. Rumah Siti juga sudah dipasangi garis polisi.
Pintu rumah bercat merah muda itu dalam keadaan tertutup dan hanya menyisakan lampu ruang tengah yang menyala dengan cahaya redup.
Menurut warga yang enggan disebutkan namanya, keluarga Siti Elina sudah tak ada di lokasi. Begitu juga dengan suaminya.
Digeledah Densus 88
Densus 88 telah menggeledah kediaman Siti Elina.
Informasi penggeledahan tersebut disampaikan langsung Kapolsek Koja AKP Anak Agung Putra Dwipayana yang berjaga di sekitar rumah Elina.
"Untuk informasi sementara untuk tindak lanjuti dari kegiatan ini kami dari polsek akan terus mengamankan TKP sampai ada tindak lanjut dari Densus maupun Polda," kata Agung di lokasi, Selasa malam.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung apa saja yang digeledah Densus 88, Agung belum dapat berkomentar banyak.
"Sementara kami dari pihak polsek membantu mem-back up Polda dan Densus untuk mengamankan area agar masyarakat tidak mengganggu proses penyelidikan," ujarnya.
Keluarga Siti Elina Dibawa Polisi
Kediaman wanita yang membawa senjata api saat akan menerobos Istana Kepresidenan telah digeledah Densus 88. Keluarga dari wanita bernama Siti Elina yang tinggal di kawasan Koja, juga telah dibawa polisi.
Menurut kesaksian warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, keluarga Elina dibawa kepolisian pada Selasa (25/10) sore. Lebih tepatnya usai Elina kepergok hendak menerobos Istana Presiden.
"Dibawa [polisi] semua," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya di lokasi.
Menurut warga tersebut, ibu dari Siti Elina sempat pingsan saat mengetahui kasus yang menimpa anaknya.
ADVERTISEMENT
"Ibunya pingsan," katanya.
Tetangga Kaget Siti Elina Bawa Senpi dan Coba Terobos Istana
Tetangga dari Siti Elina (24) mengaku kaget dan terkejut karena Siti nekat menerobos Istana Merdeka dan menodongkan pistol terhadap anggota Paspampres.
Beberapa warga tak menyangka Lina bakal melakukan tindakan seperti itu. Pasalnya, wanita itu dikenal warga sebagai sosok yang pendiam dan tak banyak berinteraksi dengan warga yang lain.
"Memang tertutup, sih, untuk bersosialisasi tidak pernah ada dan jarang bergaul juga. Anaknya juga memang pendiam. Jadi kagetlah, pokoknya tidak menduga, tidak menyangka ada kejadian itu," kata komandan Hansip setempat, Majid.
Majid mengungkap, selama ini Lina terlihat seperti halnya ibu rumah tangga biasa. Selain pendiam, salah satu hal yang menurutnya ganjil adalah aktivitas Lina yang sering keluar rumah untuk melakukan pengajian.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari dalam sepekan, Majid sering mendapati Lina keluar rumah untuk pengajian. Terkadang, sesekali pengajian yang diikuti Lina juga digelar di rumahnya. Meski begitu, orang-orang yang hadir atau ikut dalam pengajian tersebut bukan berasal dari warga sekitar.
"Iya betul ada pengajian, dia ngajinya yang keluar. Kadang-kadang ada juga dia ngaji di situ (rumahnya), tapi kebanyakan dia yang keluar. Jadi dia mulai jam 11 itu keluar ngajinya. Ngaji keluar dan teman-temennya juga dari luar semua," kata Majid.
Suami Lina, Bahrul Ulum, juga tak kalah menjadi sorotan. Sebab selama sebulan terakhir warga mengaku tak pernah melihat sosok Ulum. Sama seperti Lina, menurut kesaksian warga Ulum juga merupakan orang yang pendiam dan jarang bergaul
ADVERTISEMENT
"Suaminya (kerja di) biro jasa kayak bikin SIM, sama orangnya juga tertutup," katanya.
Sementara Ketua RT 13/03 Kampung Mangga, Kurniawan, meminta warganya waspada dan saling menjaga satu sama lain serta tidak membuat spekulasi yang tidak-tidak.
"Kita sangat menyesalkan karena kita tidak tahu ini akan terjadi. Kita, sih, berharap mudah-mudahan yang terbaik lah, kita jadikan pelajaran. Hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," katanya.
Kurniawan mengakui Lina memang warganya. Namun ia tidak begitu mengenal sosok Lina.
"Saya melihat dari foto di WA pas kejadian itu memang dia, anak itu (Lina) memang orang sini. Cuma saya kurang tahu kesehariannya seperti apa karena tinggal juga jauh, kegiatannya juga jarang tahu," ujar Kurniawan.
Ketika disinggung mengenai keberadaan ibu dan anak-anak Lina, Kurniawan mengaku tidak tahu lantaran saat polisi datang dirinya sedang bekerja di luar. Namun, menurut kesaksian para warga, Ibu Lina sudah dijemput polisi.
ADVERTISEMENT