Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Menengok Bekal Jemaah untuk Wukuf di Arafah: Obat, Beras, hingga Kerupuk
7 Juli 2022 20:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Jemaah haji Indonesia secara bergelombang hari ini diberangkatkan ke Arafah untuk wukuf pada Jumat (8/7) besok. Jemaah berangkat sehari lebih awal untuk mengantisipasi kemacetan.
ADVERTISEMENT
Jemaah diminta mempersiapkan diri untuk rangkaian ibadah haji yaitu Wukuf di Arafah, mabit (bermalam) di Muzdalifah dan Mina. Mereka akan melakoni puncak haji itu hingga Senin (11/7) atau ada yang Selasa (12/7).
Lalu apa saja bekal yang dipersiapkan?
Imroatun Azizah (50 tahun), bercerita membawa pakaian ihram 2, baju, peralatan ibadah, buku doa, peralatan mandi, hingga obat-obatan seperti obat batuk dan pilek.
"Bekal makanan juga bawa, takut telat di sana. Bawa roti, kerupuk," kata jemaah asal Rembang itu.
Kerupuk dibeli Imroatun dari toko Indonesia di dekat hotel menginap. Selain kerupuk, Imroatun juga membawa bumbu pecel, abon, dan sambel sachet. "Bumbu pecel bawa dari Rembang," tuturnya terkekeh.
Rombongan Imroatun sepakat untuk mengambil nafar awal, yaitu istilah bagi jemaah haji yang lempar jamrah hingga tanggal 12 Zulhijah atau 11 Juli. Istilah satu lagi adalah nafar tsani, yaitu jemaah yang memilih pulang terakhir dari Mina hingga 13 Zulhijah atau 12 Juli.
ADVERTISEMENT
"Kami nafar awal, tanggal 11 Juli kembali ke hotel. Kita bahas bersama ketua rombongan dan KBIH di kloter 9. Jadi kesepakatannya nafar awal," tuturnya.
"Nanti di hotel dulu, lalu tawaf ifadah," pungkasnya. Tawaf ifadah adalah akhir dari proses puncak haji.
Syarief (57), jemaah asal Nunukan, Kalimantan Utara, bawa bekal berbeda. Dia membawa mi instan dalam cup sebanyak 6, lalu bersama rombongannya membawa beras dan penanak nasi.
"Takutnya enggak ada makan. Grup kami bawa beras, tikar, beli di sini (Makkah)," ucap Syarif di lobi Hotel Al-Kiswah.
Padahal, seluruh jemaah haji makannya dijamin oleh panitia selama di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Selain itu, Syarif juga membawa obat-obatan untuk flu dan pilek.
ADVERTISEMENT
"Rokok juga bawa 2 bungkus. Stok sebelumnya sudah habis," pungkasnya sambil merokok.