Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menengok Kampung Deret Petogogan, Hasil Penataan Bangunan Era Jokowi
15 Januari 2017 3:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Ingatan Sugino terlempar jauh sebelum 2013. Ketika itu kampungnya di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan adalah kawasan kumuh. Rumah-rumah dengan tripleks dan kayu saling tumpuk tak beraturan. Pengelolaan lingkungannya juga tak jelas, begitu pula masalah sanitasi.
ADVERTISEMENT
"Dulu kumuh sekali, bahkan tidak ada sanitasi. Orang-orang buang air besar di kali," ujar Sugino ketika ditemui kumparan, Sabtu (14/1).
Namun, wajah kampung itu kini telah berubah. Tak ada lagi kesan kumuh dari 137 rumah yang berjejer di kampung Sugino.
Rumah-rumah di antara jalan seluas 1,5 meter itu telah direnovasi. Luasan rumah diperbesar menjadi bertipe 18 dan 36. Pun dilapisi cat warna coklat dan krem yang enak dipandang.
Pengelolaan sanitasi dan lingkungan, lanjut dia, kini juga menjadi teratur. "Sekarang ada sanitasi di dalam rumah," katanya.
Ketua Paguyuban Kampung Deret Petogogan itu menuturkan, semua perubahan itu terjadi karena program Kampung Deret milik Presiden Joko Widodo pada 2013 lalu. Ketika itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2012 - 2014.
ADVERTISEMENT
Menurut Sugino, Kampung Deret telah mengubah pola kehidupan masyarakat Petogogan. Masyarakat dari beragam profesi, mulai sopir angkutan umum, guru, tukang bangunan, hingga ojek online kini menjadi sadar dalam merawat lingkungannya dengan baik.
Alhasil, taraf hidup pun terlihat cukup sejahtera. Kini beberapa rumah sudah memasang pendingin ruangan dan parabola televisi. Menariknya lagi, hampir seluruh gang dipenuhi oleh motor yang diparkirkan di depan rumah.
Rumah Sugino pun tampak terawat. Di lantai satu rumahnya kini terdapat ruang tamu, satu kamar tidur, kamar mandi dan area dapur. Di lantai dua, terdapat ruangan yang dipakai menjadi kamar tidur.
"Yang paling kami syukuri adalah ventilasi udara di rumah ini sudah ada, beda dengan dulu. Setidaknya rumah ini sangat layak huni," tutur Sugino.
ADVERTISEMENT
Sugino berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat terus mempertahankan program kampung ini. Namun sayang, program tersebut sudah tidak ada dalam anggaran dinas. Alasannya, ada kendala kepemilikan lahan yang belum rampung.
Kini program Kampung Deret telah dialihkan kepada Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Hal itu dilakukan Basuki Tjahaja Purnama setelah menggantikan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.