Menengok Mess Haji Pulau Rubiah: Digilas Zaman, Dimakan Usia

7 Agustus 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di mees haji Pulau Rubiah, Sabang, Aceh yang terbengkalai. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di mees haji Pulau Rubiah, Sabang, Aceh yang terbengkalai. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Suara ombak berderu menabrak karang. Kapal kecil mulai bersandar. Di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh, tersimpan saksi sejarah perjalanan haji di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ya, mess haji Rubiah. Bangunan ini dulu digunakan sebagai tempat karantina jemaah haji asal Aceh dan sekitar pulau Sumatera yang baru tiba dari Makkah, Arab Saudi.
Butuh waktu beberapa menit dari tempat kapal bersandar ke lokasi tersebut. Menaiki anak tangga yang kiri-kanannya dihiasi rindang pepohonan.
Sebelumnya di depan mess ada tugu bertuliskan "Karantina haji merupakan bangunan asrama haji di zaman kolonial yang terletak di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh, pada tahun 1920."
Suasana di mees haji Pulau Rubiah, Sabang, Aceh yang terbengkalai. Foto: Raga Imam/kumparan
Dikutip dari website Pemerintah Provisi Aceh, sebelum adanya vaksin seperti saat ini, orang yang akan berangkat dan pulang dari luar negeri dianggap membawa penyakit. Sehingga, setiap jemaah wajib dikarantina dengan tujuan terbebas dari wabah penyakit.
Mess haji Pulau Rubiah merupakan objek bersejarah dalam riwayat perjalanan haji Indonesia dan pusat karantina haji pertama di Indonesia. Namun kini kondisi sudah "layu". Digilas zaman, di makan usia.
Suasana di mees haji Pulau Rubiah, Sabang, Aceh yang terbengkalai. Foto: Raga Imam/kumparan
Rindang daun hingga ilalang tumbuh subur mengitari bangunan itu. Atapnya mulai bolong, dan juga kotor.
ADVERTISEMENT
Cat putihnya memudar. Mengkhawatirkan, dan tak terurus. Sekarang, hanya tersisa beberapa bangunan yang masih tegak berdiri, meski kondisinya sudah rapuh.
Meski, bangunan ini sempat direnovasi— setelah ada laporan bangunan itu mau ambruk pada tahun 2011 lalu.
Suasana di mees haji Pulau Rubiah, Sabang, Aceh yang terbengkalai. Foto: Raga Imam/kumparan
Tak semua warga datang ke sini. Hanya segelintir orang yang tahu. Lagi pula tempat ini juga tak dijadikan cagar wisata atau budaya. Kondisinya saja tak terurus.
Butuh perhatian serius dari berbagai pihaknya. Setidaknya mess ini bisa dijadikan cagar budaya sehingga menarik wisatawan yang datang ke Sabang khususnya.

Keindahan Pulau Rubiah

Selain itu tadi. Pulau Rubiah menjadi daya tarik wisatawan. Mereka bisa menghabiskan waktu sambil bermain di pinggir pantai atau mencoba snorkeling.
Suasana di mees haji Pulau Rubiah, Sabang, Aceh yang terbengkalai. Foto: Raga Imam/kumparan
Selain keindahan laut, warga datang ke Pulau Rubiah untuk berziarah. Dekat dermaga ada makam Siti Rubiah.
ADVERTISEMENT
Ada batu prasasti di dekat makam yang bertuliskan "Makam Siti Rubiah merupakan sebuah pemakaman yang diperkirakan tempat terakhir untuk istri ulama yang berasal dari Singkil pada tahun 1732."
Nama asli Siti Rubiah adalah Ummi Sarah Rubiah. Wafatnya pada tahun 1779 di Pulau Rubiah.