Menengok Momen Perayaan Idul Fitri di Xiamen, China

17 Juni 2018 12:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muslim cilik China (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muslim cilik China (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Fitri dirayakan oleh semua umat muslim di seluruh dunia, termasuk di China. Perayaan Idul Fitri dilangsungkan setelah umat muslim di China menjalankan ibadah puasa 15 jam setiap harinya selama satu bulan.
ADVERTISEMENT
Untuk di Kota Xiamen di Provinsi Fujian, Hari Raya Idul Fitri diselenggarakan pada hari Sabtu (16/6), atau satu hari setelah perayaan di Indonesia.
Umat muslim, baik warga lokal maupun warga negara asing, melangsungkan salat id di Masjid Kota Xiamen. Masjid satu-satunya di Kota Xiamen ini dipenuhi oleh ribuan jemaah.
Suasana di dalam Masjid Xiamen (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam Masjid Xiamen (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Sebanyak 1800 umat muslim mengikuti salat id berjemaah di Masjid tersebut. Pada Lebaran 2018, salat id digelar sebanyak 2 sesi karena daya tampung masjid yang terbatas. Membeludaknya jemaah salat Idul Fitri tahun ini dipengaruhi oleh waktu salat yang bersamaan dengan libur akhir pekan.
Seperti di tanah air, aparat Kepolisian China ikut menjaga keamanan salat Idul Fitri. Setelah proses salat Idul Fitri, para jemaah muda dan tua saling bersalaman satu dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
Tak lupa mereka mengabadikan momen silaturahmi dengan sesi foto bersama. Kumparan berkesempatan bertemu dan berfoto bersama dengan pelajar Indonesia dan muslim lokal di Kota Xiamen.
Petugas kepolisian China mengamankan Salat Id (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian China mengamankan Salat Id (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Momen ini bisa menjadi penghibur bagi pelajar Indonesia di China karena tak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga di tanah air. Suasana Lebaran tahun ini juga bertepatan dengan masa-masa Ujian Akhir Semester (UAS), namun untungnya Idul Fitri di China pada 2018 jatuh di akhir pekan sehingga kegiatan akademik sedang libur.
Usai bercengkrama, berfoto dan bersalaman, para pelajar Indonesia memutuskan balik ke asrama kampus masing-masing. Bagi yang tak memasak hidangan Idul Fitri, mereka memilih menikmati makanan halal di rumah makan Muslim yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Xiamen.
ADVERTISEMENT
Tentunya, tak ada menu opor dan ketupat lebaran yang ditawarkan di restoran muslim di China.
Suasana di luar masjid usai Salat Id (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di luar masjid usai Salat Id (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Kumparan sendiri memenuhi dua undangan menyantap hidangan Idul Fitri, dari teman-teman asal negara Ghana dan juga Indonesia. Pelajar Ghana menghidangkan masakan tradisional mereka, hal serupa juga pada acara silaturahmi pelajar Indonesia.
Bisa dibilang berkah Idul Fitri, karena acara silaturahmi pelajar Indonesia di Kota Xiamen tahun ini menghadirkan masakan opor, sayur lodeh, sate ayam, dan telur bumbu Bali. Ada juga menu tambahan seperti bubur kacang ijo dan kerupuk rengginang.
Pelajar Indonesia berfoto bersama usai Salat Id (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar Indonesia berfoto bersama usai Salat Id (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
“Acara ini dipersembahkan oleh rekan-rekan pemerintahan (Pelajar Indonesia) yang menempuh pendidikan Bahasa Mandarin,” ujar Okky, salah satu penyelenggara acara Open House Pelajar Indonesia di Kota Xiamen.
ADVERTISEMENT
Kehadiran masakah khas lebaran ini menjadi penghibur kedua, selain acara silaturahmi. Pelajar Indonesia datang silih-berganti untuk saling berbincang santai, dan tentunya mereka ingin merasakan masakan opor dan sate ayam di saat Lebaran.
Mirip dengan tradisi di Indonesia, umat Muslim China juga melangsungkan acara silaturahmi dan menyantap hidangan bersama usai salad id. Hal ini diceritakan oleh Mafulong, pelajar Muslim Tiongkok di Xiamen University.
"Di kampung halaman saya di Qinghai (China), kita biasa melakukan silaturahmi dan menyantap hidangan bersama usai salat id. Kali ini saya tidak balik karena sedang masa ujian semester," ujar Mafulong kepada kumparan.